DPRA Dorong Pemerintah Aceh Bangun Pabrik Minyak Goreng Sendiri
Font: Ukuran: - +
Reporter : Zakir
Foto: Ketua Komisi II DPRA, Irpannusir.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendorong Pemerintah Aceh agar segera menyusun rencana pembangunan pabrik minyak goreng sendiri, dimana pada tahun anggaran 2023 sudah bisa dibangun.
Dorongan itu disuarakan oleh Ketua Komisi II DPRA, Irpannusir, Selasa (22/2/2022) usai menggelar rapat bersama dengan mitra kerja yang terdiri dari pejabat Disperindag Aceh, Distanbun Aceh, Dinas Pangan Aceh, Kepala Bulug, dan pejabat terkait lainnya di gedung DPRA.
Rapat tersebut membahas beberapa hal terkait kelangkaan minyak goreng akhir-akhir ini dan juga membahas persiapan stok sembako jelang bulan Ramadhan agar tidak mengalami kelangkaan sepertinya minyak goreng.
Dalam rapat tersebut juga menggema agar Aceh memiliki pabrik minyak goreng sendiri, sehingga provinsi paling ujung barat Sumatera ini tidak lagi sepenuhnya bergantung pada Sumatera Utara. Di sisi lain, bahan baku, yakni minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dianggap juga sudah lebih dari cukup.
“Berdasarkan rapat hari ini, kita sama-sama merekomendasikan kepada Pemerintah Aceh untuk membuat pabrik minyak goreng Aceh, karena sampai hari ini lebih dari 1,2 juta ton per tahun minyak sawit mentah Aceh atau CPO dibawa keluar daerah,” kata Irpannusir.
“Jadi sudah sangat memungkinkan di Aceh untuk membangun pabrik minyak goreng sendiri. Tentu dalam hal ini juga untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng di Aceh,” tambah politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Saat ditanya Dialeksis.com terkait masalah biaya pembangunan pabrik minyak goreng sendiri, Irpannusir menegaskan bahwa secara anggaran Aceh mampu untuk membangun pabrik tersebut. Dikatannya Aceh punya Dana Otsus (Otonomi Khusus) yang besar yang bisa disisip untuk pendirian pabrik.
“Kita masih punya Dana Otsus, ini lah saatnya kita harus punya pabrik sendiri. Jadi skemanya saya kira bisa dibicarakan nantinya antara Pemerintah Aceh dan DPRA. Perkiraannya menghabiskan anggaran sekitar 500 milyar. Menurut saya anggaran 500 milyar tidak terlalu besar kalau kita melihat APBA Aceh itu ada di angka 16 Triliun,” ucapnya.
Dia menegaskan bahwa DPRA akan sangat mendukung langkah Pemerintah Aceh untuk pembuatan pabrik minyak goreng sendiri. Karena menurutnya, selain harga beli yang relatif lebih murah nantinya, juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru di Aceh.
“Saya kira sangat mungkin (membangun pabrik). Dan DPRA pasti mendorong untuk dibuat pabrik minyak goreng di Aceh. Dan saya kira itu sifatnya segera kita eksekusikan. Bila perlu dalam tahun 2023 nanti sudah mulai dibangun,” ujarnya.
“Kalau nanti Otsus tidak ada lagi, gak usah lagi bermimpi punya pabrik minyak goreng sendiri. Jadi ini lah saatnya kita mumpung masih ada Otsus,” pungkas Irpannusir, menjawab Dialeksis.com. [Zakir]