kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dosen USK Sampaikan Konsep Bercerita Karya Sastra kontemporer

Dosen USK Sampaikan Konsep Bercerita Karya Sastra kontemporer

Minggu, 18 Juli 2021 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

DIALEKSIS.COM| Banda Aceh- Wildan merupakan dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Syiah Kuala (USK) beberkan metode dan teknik bercerita dalam karya sastra Indonesia kontemporer melalui seminar daring purnabakti dua dosen yang diadakan oleh jurusan tersebut pada Kamis lalu.

Menurut Wildan, selama ini banyak orang salah memahami pendekatan dalam teknik bercerita sehingga banyak kritikus sastra yang menganggap sama antara sudut pandang dan narator.

“Selama ini pemahaman mengenai sudut pandang dan narator dianggap sama, padahal ini dua hal yang berbeda, narator lebih kepada teknik bercerita apakah menggunakan aku atau dia sedangkan sudut pandang dilihat dari sudut mana penceritaan dilakukan,” ucapnya saat dihubungi oleh Dialeksis.com, Minggu (18/07/21).

Wildan juga mengaku sudah menekuni kajian novel-novel A. Hasjmy sejak lima belas tahun lalu, ia mengatakan kritik sastra akan terus berkembang sesuai dengan gaya bercerita para pengarang.

“Kali ini saya membahas narator dalam cerpen-cerpen Herman RN, saya sudah membaca 38 cerpen Herman yang sudah diterbitkan di berbagai media, termasuk dalam antologi Pembunuh Ketujuh dan ternyata narator dalam cerpen-cerpen Herman RN sedikit sekali yang menggunakan teknik bercerita dia,” kata Wildan.

Dua pemateri lainnya juga mengupas persoalan guru dalam perspektif budaya Aceh, persoalan yang mengulas metafora dalam rateb dodaidi.

sementara itu Subhayni yang merupakan dosen PBI berharap kegiatan tersebut diupayakan akan menjadi kegiatan akedemik jurusan PBI yang kontinyu setiap tahun.

"Kita berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan tahun depannya lagi sehingga ada pemahaman baru yang menunjang untuk para dosen, guru, dan lainnya" pungkasnya.

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda