Dua Dosen dan Mahasiswa Unimal Juarai Sayembara Cerita Anak Dwibahasa Aceh 2025. Foto: for Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa dan dua dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) berhasil menjuarai Sayembara Penulisan dan Penerjemahan Cerita Anak Dwibahasa Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Aceh pada Selasa, 27 Mei 2025.
Dari Unimal, pemenang kategori dosen adalah Muhammad Iqbal dan Wulanda, keduanya pengajar Bahasa Indonesia di FKIP. Sementara untuk kategori mahasiswa, kemenangan diraih oleh M. Rafli Al Thoriq, mahasiswa Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik Unimal, yang menyabet dua gelar juara sekaligus.
Muhammad Iqbal memborong dua penghargaan sebagai penulis dan penerjemah untuk buku berjudul Meriam Karbit. Wulanda meraih juara penerjemah untuk buku Banta dan Layangan Impian.
Tak kalah membanggakan, M. Rafli Al Thoriq memenangi dua judul sekaligus dengan karya*Satu, Dua, Tiga, Mulai! dan Mimpi Membuat Kincir Air.
Menurut Iqbal, ini adalah kemenangan keduanya bersama Rafli dalam ajang tersebut. "Ini menjadi kemenangan kedua bagi saya dan Rafli karena pada tahun 2024 kami juga berhasil menjuarai sayembara yang sama," ujarnya.
Menurut panitia penyelenggara, sayembara ini bertujuan melestarikan nilai-nilai luhur Aceh, seperti adat-istiadat, permainan tradisional, sejarah, dan kekayaan intelektual lainnya. Karya yang dilombakan merupakan cerita anak dwibahasa (Indonesia–Aceh) untuk pembaca berusia 10–13 tahun dan wajib mengintegrasikan unsur STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics).
Wulanda mengungkapkan komitmennya untuk terus berpartisipasi dan mengajak mahasiswa lain dalam ajang serupa guna meraih prestasi akademik.
"Ini harus menjadi motivasi bagi saya untuk kembali berprestasi di tahun depan," ungkapnya.
Rektor Unimal, Prof. Herman Fithra, menyatakan rasa bangganya atas prestasi para dosen dan mahasiswa yang mengharumkan nama universitas.
"Prestasi ini semakin memperkuat reputasi Universitas Malikussaleh sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya unggul di bidang sains dan teknologi, tetapi juga aktif melestarikan budaya melalui karya sastra," tutupnya.
Sebelumnya
