Ditjen Pendis Kemenag Latih Guru Perbatasan di Sabang
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Sabang - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) menyelenggarakan Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan Daerah Perbatasan asal 3T (Terpencil, terluar dan tertinggal) di Pulau Sabang, Provinsi Aceh.
Kegiatan ini berlangsung selama empat hari sejak 1 s.d 4 Oktober 2020 di Mata Ie Resort Anoe Itam Sabang.
Pelatihan menghadirkan narasumber Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg, Kasubbag TU Direktorat GTK Kemenag, H M Sidik Sisdiyanto, dan motivator nasional Muqowwin (Narasumber capasity building).
Dr H Iqbal mengatakan kompetensi yang dimiliki guru menentukan kualitas pendidikan. Menurutnya, guru madrasah harus benar-benar betugas sebagai guru, jangan disibukkan dengan persoalan administrasi, seperti kepangkatan dan lainnya.
"Kompetensi menjadi tolak ukur bagi seorang guru, dan sebagai fondasi kualitas pendidikan. Tugas utama guru itu amat kompleks, yakni mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, serta mengevaluasi setiap peserta didik," kata Iqbal.
Ia mengatakan guru menjadi kunci hadirnya kualitas yang baik terhadap pendidikan dan di tangan para guru yang mumpuni, siswa-siswi bisa mengembangkan diri secara optimal.
Karenanya, kata Iqbal, yang tak kalah penting ialah meningkatkan mutu seluruh guru madrasah yang ada.
"Mulai dari guru, Kepala madrasah dan pengawas harus saling mendukung serta bersama-sama membangun sinergi untuk mencari solusi terbaik terhadap kemajuan pendidikan di madrasah," katanya.
Ia berharap ketiga elemen di madrasah baik kamad, guru dan pengawas untuk meningkatkan profesionalisme sehingga memiliki kompetensi yang berstandar.
Kasubbag TU Direktorat GTK Kemenag, Sidik Sisdiyanto menjelaskan Ditjen Pendis memilih Aceh sebagai lokus karena merupakan wilayah paling ujung Indonesia bagian barat dan strategis.
"Selain sabang sebagai daerah terluar, Aceh tahun 2018 juga keluar sebagai juara umum nasional tenaga kependidikan, Aceh punya prestasi luar biasa di tenaga kependidikan, kita berharap setelah kegiatan ini akan meningkatkan mutu kompetensi guru madrasah di daerah perbatasan," katanya.
Ia menjelaskan materi-materi pembelajaran yang disampaikan merupakan materi terkini dan menyenangkan, sehingga ditengah pandemi covid-19 pun bisa dimanfaatkan berbagai media.
"Tetap semangat dan optimis, ditengah banyaknya tantangan di masa wabah covid-19, tingkatkan motivasi menuju kompetensi, InsyaAllah menjadi kebaikan di dunia dan amal akhirat nanti," pesan Sidik.
Kegiatan ini merupakan implementasi Madrasah Education Quality Reform, kerja sama Ditjen Pendis dengan The World Bank.