kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Distanbun Aceh Mobilisasi Pompa Air dan Ajak Petani Daftar Asuransi

Distanbun Aceh Mobilisasi Pompa Air dan Ajak Petani Daftar Asuransi

Kamis, 04 Maret 2021 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Ir Chairil Anwar. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Ir Chairil Anwar mengungkapkan, pihaknya telah bekerja keras untuk meminimalkan kerugian yang dialami oleh para petani selama musim kering melanda Aceh.

Ia mengatakan, berbagai macam upaya telah ia lakukan, salah satunya dengan memobilisasi mesin pompa air pada kondisi-kondisi lahan yang tersedia sumber air.

“Sudah kita lakukan upaya itu. Upaya kita itu ialah bagaimana kami memperkecil terjadinya puso (gagal panen) akibat kekeringan,” jelas dia saat dihubungi Dialeksis.com, Kamis (4/3/2021).

Ia melanjutkan, jika sekiranya para petani gagal panen akibat kekeringan ini, pihak Distanbun telah menyediakan Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) jauh-jauh hari sebelum Aceh dilanda kekeringan ini.

Ia juga mengimbau kepada para petani se-Aceh agar ikut program asuransi itu.

“Itu upaya yang kita lakukan selama ini, karena apabila terjadi hal-hal misalnya ada kebanjiran, ada kekeringan ada serangan hama, para petani itu sudah punya proteksi,” jelas dia.

Karena, lanjut dia, apabila ada sesuatu yang terjadi pada usaha petani, mereka akan dikembalikan atau ditanggung oleh asuransi.

Selain itu, Chairil juga menyatakan sejauh ini sudah ada sebagian para petani Aceh yang mendaftar asuransi tersebut.

“Sebagiannya ada, sebagian tidak. Upaya-upaya yang kita lakukan ini untuk mengurangi kerugian daripada para petani,” pungkas dia.

Adapun berdasarkan data luas kerusakan tanaman akibat kekeringan pada tanaman padi di provinsi Aceh yang direkap oleh UPTD-BPTPHP Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh pada 3 Maret 2021 menyatakan bahwa kasus puso (gagal panen) akibat kekeringan yang terjadi di Aceh berjumlah 24 hektar, dengan kasus puso yang paling dominan terjadi di Kabupaten Aceh Besar, yakni 22 hektar.

Selain di Aceh Besar, berdasarkan data yang dikirim ke Dialeksis.com menunjukkan bahwa Sabang juga mengalami puso seluas 2 hektar.


Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara memprediksi tidak akan terjadi hujan.

Tapi hanya berawan dan cerah berawan di sebagian Aceh atau di enam kabupaten/kota selama tiga hari ke depan, yakni mulai Jumat (5/3/2021) hingga Minggu (6/3/2021).

Keenam wilayah tersebut adalah, Bener Meriah, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Langsa.


Keyword:


Editor :
Jun

riset-JSI
Komentar Anda