Disparpora Aceh Besar Minta Pengelola Wisata Perhatikan Cuaca Ekstrem
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Waduk Brayeun di Aceh Besar. [Foto: disparpora]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Besar, Ridwan mengingatkan kepada pengelola destinasi wisata tirta dan bahari untuk memperhatikan faktor cuaca, seperti tingginya intensitas hujan.
Pernyataan itu merespon peristiwa yang baru saja terjadi di objek wisata Gunung Pandang Aceh Tamiang. Diketahui seorang wisatawan berasal dari Pangkalan Susu, Sumatera Utara yang tewas terseret air bah, Senin (8/11/2021) sore.
Di saat, cuaca ektrem ini masyarakat diminta untuk terus siaga. Selain itu, pengelola wisata juga harus memantau perkembangan situasi serta memberikan informasi-informasi kepada setiap pengunjung.
"Baik jadwal kapan dibolehkan dan tidaknya berada di destinasi jika cuaca tidak bersahabat, karena itu dapat membahayakan pengunjung," jelasnya kepada Dialeksis.com, Selasa (9/11/2021).
Di sisi lain, lanjutnya, sebaiknya para pengunjung juga harus membatasi diri untuk mengunjungi tempat wisata yang rawan dengan banjir air bah, angin kencang dan longsor.
Diketahui, Aceh Besar memiliki sejumlah destinasi wisata bahari diantaranya, Krueng Sarah, Brayeun, Mata Ie, Air Terjun Kuta Malaka dan lain-lain.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menghimbau seluruh bupati/wali kota, di wilayah yang berpotensi terjadinya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat untuk siaga, dan bersiap-siap jika terjadi bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor, Senin (8/11/2021).
Himbauan tersebut disampaikan oleh Gubernur menyikapi peringatan dini yang disampaikan oleh Nasrol Adil, selaku Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Kelas 1 Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, yang telah menyampaikan informasi tersebut, melalui Surat Nomor ME.02.04/007/KBTJ/XI/2021, dengan hal Info Siaga Bencana Hidrometeorologi Aceh tanggal 8 November 2021.