Wakil ketua komite II DPD RI, Dr. H. Abdullah Puteh M.Si, dalam diskusi bersama Millenial Aceh di Lantai II Zakir Kopi Lamprit, Banda Aceh, Senin (1/8/2022). [Foto: Dialeksis/Naufal Habibi]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wakil ketua komite II DPD RI, Dr. H. Abdullah Puteh M.Si, mengatakan peran milenial sangat dibutuhkan untuk membangun Aceh, semua lini pembangunan perlu pemikiran dari generasi millenial. 

Mantan gubernur aceh Periode 2000-2004 ini menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Generasi Millenial Aceh (GMA) dengan tema, "Eksistensi Pergerakan dan Peranan Pemuda dalam Pembangunan Aceh". 

Diskusi tersebut berlangsung di Lantai II Zakir Kopi Lamprit, Banda Aceh, Senin (1/8/2022). 

Menurut Dr. H. Abdullah Puteh M.Si, Generasi Millenial Aceh harus dilibatkan di semua sektor pekerjaan untuk membangun Aceh ke depannya, karena usia millenial, usia yang penuh energik. 

"Kepada kaum millenial Aceh saya berharap kedepannya agar mereka memberikan sugesti, aksi nyata. Contoh seperti presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, beliau luar biasa, seorang intelektual, seorang orator yang handal, beliau pada usianya 21 telah mendirikan organisasi," ujar Abdullah Puteh. 

Dalam hal ini, Abdullah Puteh juga mengatakan bahwa Aceh Negeri yang memiliki harta karun yang luar biasa. Abdullah Puteh mempertanyakan Aceh sekarang yang masih masuk dalam kategori daerah miskin. 

"Aceh ingin maju, Aceh Perlu pemikiran dari generasi Milenial, karena kalian generasi Milenial masih murni, tanpa ada kepentingan apapun," terangnya. 

Wakil Ketua Komite II DPD RI ini berharap, kedepannya orang Aceh khususnya generasi Millenial Aceh harus saling mendukung dan berani tampil di depan untuk membangun Aceh karena modal utama generasi Millenial adalah keberanian. 

"Perlu pemikiran dari generasi Millenial, karena kalian masih murni, tanpa ada kepentingan, hasil diskusi ini saya harapkan dapat disampaikan dan disebarluaskan. Saya mempunyai harapan besar bagi anak-anak millenial Aceh agar berkembang dan berani untuk membangun aceh," pungkasnya [NH].