Beranda / Berita / Aceh / Diskusi Beasiswa ke Turki, Iskada Harap Generasi Aceh Tertarik Belajar di Luar Negeri

Diskusi Beasiswa ke Turki, Iskada Harap Generasi Aceh Tertarik Belajar di Luar Negeri

Selasa, 13 Agustus 2024 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Diskusi beasiswa ke luar negeri yang berlangsung secara rutin, pada Senin, 12 Agustus 2024, di Markaz Iskada Lambhuk, Banda Aceh. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ikatan Siswa Kader Dakwah (Iskada) kembali memperlihatkan komitmen mereka dalam memajukan pendidikan generasi muda Aceh. 

Organisasi ini menggelar diskusi beasiswa ke luar negeri yang berlangsung, pada Senin (12/8/2024), di Markaz Iskada Lambhuk, Banda Aceh.

Diskusi kali ini berfokus pada peluang beasiswa ke Turki, negara yang terkenal dengan sejarah panjang, kebudayaan yang kaya, dan kualitas pendidikan tinggi yang semakin diakui di kancah internasional.

Acara diskusi ini menghadirkan Muhammad Haykal sebagai narasumber utama. Haykal, seorang alumni program magister (S2) dari Istanbul University, adalah peraih beasiswa YTB (Yurtdışı Türkler ve Akraba Topluluklar Başkanlığı), sebuah program beasiswa bergengsi yang disediakan oleh pemerintah Turki untuk mahasiswa internasional. 

Dengan pengalaman langsungnya belajar dan tinggal di Turki, Haykal berbagi informasi berharga mengenai sistem pendidikan di negara tersebut, mulai dari kurikulum yang diajarkan hingga fasilitas yang disediakan oleh universitas-universitas di sana.

Dalam paparannya, Haykal menjelaskan bahwa sistem pendidikan di Turki menawarkan beragam keunggulan, terutama dalam bidang studi keagamaan, teknik, dan ilmu sosial. 

"Turki memiliki sejarah pendidikan yang sangat kuat, dengan universitas-universitas yang telah berabad-abad berdiri. Selain itu, ikatan budaya dan keagamaan yang kuat dengan dunia Islam menjadikan Turki sebagai salah satu pilihan utama bagi pelajar dari Aceh," ujarnya.

Tidak hanya itu, Haykal juga memberikan panduan praktis tentang tata cara pendaftaran, persyaratan yang harus dipenuhi, dan strategi-strategi untuk meningkatkan peluang lolos dalam seleksi beasiswa YTB. 

Menurutnya, kunci utama untuk berhasil mendapatkan beasiswa ini adalah kemampuan akademik yang baik, keterlibatan dalam kegiatan sosial dan keorganisasian, serta komitmen untuk mengembangkan diri dan memberi manfaat bagi masyarakat setelah kembali ke tanah air.

Diskusi ini tidak hanya sebatas pada aspek akademik. Muhammad Haykal juga berbagi pengalamannya mengenai kehidupan sehari-hari di Turki, mulai dari adaptasi dengan budaya lokal, interaksi dengan penduduk setempat, hingga tantangan dan kesempatan yang dihadapi selama tinggal di negara yang dikenal sebagai jembatan antara Asia dan Eropa tersebut. 

"Turki adalah negara dengan dua wajah, Asia dan Eropa. Ini adalah tempat yang sempurna untuk memahami berbagai perspektif dunia," tambahnya.

Diskusi ini disambut antusias oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari lulusan SMA sederajat hingga alumni dari berbagai perguruan tinggi di Aceh Besar dan Banda Aceh. 

Salah satu peserta, Bunga, yang datang dari Lhoknga, mengungkapkan kegembiraannya dapat menghadiri acara ini. 

"Cukup datang ke sini dan kita langsung mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luar biasa. Ini sangat bermanfaat untuk kami yang memiliki cita-cita melanjutkan studi ke luar negeri," ujarnya.

Koordinator Diskusi, Badrul, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah sesi pertama dari serangkaian diskusi yang akan diadakan setiap minggu. 

"Alhamdulillah, ini adalah first session. Kita akan buat ber-seri untuk diskusi beasiswa dan pendidikan bagi teman-teman yang ingin mencari informasi kuliah ke luar negeri," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa diskusi-diskusi berikutnya akan menghadirkan narasumber-narasumber yang juga alumni universitas dari berbagai negara, yang diharapkan dapat memberikan wawasan lebih luas tentang berbagai kesempatan pendidikan di luar negeri.

Badrul juga menekankan pentingnya diskusi ini sebagai langkah awal bagi generasi muda Aceh untuk mengembangkan potensi mereka melalui pendidikan internasional. 

"Insya Allah, kita harapkan diskusi ini memberi manfaat bagi adik-adik kita yang suka dengan dunia pendidikan. Diskusi ini akan diadakan rutin tiap Senin pukul 14.00 hingga 16.00 di Markaz Iskada Lambhuk," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

kip
riset-JSI
Komentar Anda