Beranda / Berita / Aceh / Disebut Jual Nama Pj Bupati, Sulthan Alfaraby: IPELMABAR Krisis Budaya Membaca

Disebut Jual Nama Pj Bupati, Sulthan Alfaraby: IPELMABAR Krisis Budaya Membaca

Senin, 21 November 2022 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Sulthan Alfaraby (tengah). [Foto: ist]

DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Barat (IPELMABAR) Banda Aceh menyesalkan statement seorang tokoh muda Aceh Barat Sulthan Alfaraby terkait informasi yang beredar dan menyebutkan ”Masyarakat Aceh Barat silahkan curhat kepada Pj Bupati Aceh Barat melalui Sulthan Alfaraby dengan cara ditulis di kertas”. 

Kritikan kepada Sulthan Alfaraby dilayangkan oleh seorang Kabid Ekonomi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dilansir dari salah satu sumber, IPELMABAR mengkritik terkait adanya statement seperti itu, dan mereka menanyakan Sulthan Alfaraby itu siapa dan jabatannya apa di pemerintahan Kabupaten Aceh barat, sehingga masyarakat ketika menyalurkan aspirasi dan keluh kesah harus melalui beliau.

Terkait hal itu, Sulthan Alfaraby saat dikonfirmasi, menyarankan kepada IPELMABAR agar banyak membaca isi secara menyeluruh ketimbang judul karena mereka adalah kaum akademis.

"Mereka harus budayakan membaca jika memang kaum akademis dan agen intelektual. Kenapa hanya membaca judul lalu ambil kesimpulan. Terkait curhatan untuk Pj Bupati, itu hanya khusus dalam acara Focus Group Discussion kemarin. Bukan di luar daripada acara itu," ujar mantan Kabid Pendidikan IPELMABAR ini yang juga penulis 7 buku, Senin (21/11/2022).

Karena keterbatasan waktu dan tempat, solusi Sulthan Alfaraby selaku penggagas kegiatan, adalah menyarankan kepada masyarakat agar curhatan mereka ditulis, apabila ada yang tidak berkesempatan saat sesi bertanya-jawab dengan Pj Bupati.

"Pak Pj Bupati sendiri kan sudah lihat langsung, betapa ramainya masyarakat beliau yang ingin mengadu terkait Aceh Barat di acara kemarin. Tidak semua bisa kita berikan mic, semua sudah diatur agar sesi tanya-jawab sesuai dengan durasi waktu yang telah ditentukan panitia dan yang ingin bertanya juga wajib dibatasi", tambahnya.

Namun, karena keterbatasan itulah, pihak Sulthan Alfaraby dalam acaranya berinisiatif menyiapkan "kotak aspirasi" untuk menampung lembaran aspirasi masyarakat agar diserahkan secara seremonial usai acara kepada pemerintah.

"Saya hanya mewadahi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi di acara saya. Di luar daripada acara, apabila ingin menyampaikan aspirasi, biarkan itu menjadi urusan Pemerintah,” tegasnya.

Sulthan Alfaraby juga menertawakan kelakuan IPELMABAR yang terkesan seperti tidak punya Sumber Daya Manusia (SDM) memadai di struktur pengurusnya. Hal ini dikarenakan dirinya dikritik oleh Kabid Ekonomi dan UMKM yang tidak ada korelasinya sama sekali dan krisis budaya membaca.

"Seperti tidak punya SDM. Yang berkomentar adalah Kabid Ekonomi dan UMKM, sangat aneh sekali dan tidak nyambung dengan apa yang dikritik,” ujarnya heran.

Sulthan Alfaraby juga mengaku lupa untuk mengundang IPELMABAR untuk berhadir di acara tersebut.

"Saya jujur tidak mengundang mereka. Yang pertama saya lupa undang, yang kedua saya tidak butuh IPELMABAR. Mereka juga tidak punya massa dan militansi untuk menjadi poros pergerakan pemuda kita,” tutupnya.

Terakhir, Sulthan Alfaraby mengingatkan IPELMABAR agar merangkul seluruh pemuda Aceh Barat tanpa pandang bulu, agar organisasi tersebut tidak diremehkan.

Seperti diketahui, Pj Bupati Aceh Barat hadir secara langsung dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Telaah Pembangunan Bumi Teuku Umar: Pemerintahan, Ekonomi Kerakyatan, dan Kepemudaan,” Selasa (15/11/2022) di Seulawah Coffee Meulaboh yang digagas oleh Sulthan Alfaraby dengan bantuan teman-temannya di organisasi pemuda dan mahasiswa.(Akh)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda