Disdik Aceh dan Yayasan HAkA Adakan Lomba Opini Publik Tentang Lingkungan Bagi Siswa SMA/SMK
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Dinas Pendidikan Aceh bekerja sama dengan Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA) meluncurkan Lomba Opini Publik bagi siswa SMA dan SMK se-Aceh. Dokumen untuk dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menyadari pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan, Dinas Pendidikan Aceh bekerja sama dengan Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA) meluncurkan Lomba Opini Publik bagi siswa SMA dan SMK se-Aceh.
Lomba ini mengusung tema "Lingkungan yang Berkelanjutan," dengan harapan dapat menggugah kesadaran serta partisipasi aktif para siswa dalam isu-isu lingkungan.
Mukhlis, S.E., M.M., Humas Dinas Pendidikan Aceh, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis dalam meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan pelajar.
Provinsi Aceh, yang terkenal dengan kekayaan alamnya, kini menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan ekosistemnya.
Meski berada di peringkat ke-9 dengan persentase tutupan hutan tertinggi di Indonesia, Aceh juga mencatat frekuensi bencana alam tertinggi di Sumatera.
Deforestasi, perambahan hutan, illegal logging, perburuan, hingga konversi lahan menjadi lahan pertanian, semuanya berkontribusi pada meningkatnya risiko bencana di wilayah
"Kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Melalui lomba ini, kami berharap siswa dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka dalam menciptakan solusi bagi masalah lingkungan yang dihadapi Aceh saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Mukhlis menambahkan bahwa kompetisi ini tidak hanya berfokus pada penghargaan semata, tetapi juga pada proses pembelajaran.
"Kami berharap siswa dapat belajar dari pengalaman ini dan menjadi agen perubahan di komunitas mereka masing-masing," tambahnya.
Lomba opini ini menjadi momentum penting bagi siswa di Aceh untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan, sekaligus berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif bagi bumi.
Dengan suara-suara kreatif dan solutif dari para siswa, masa depan Aceh yang lebih hijau dan berkelanjutan menjadi semakin mungkin diwujudkan.
"Kami ingin memberikan penghargaan yang layak bagi siswa yang benar-benar peduli dan berupaya memberikan solusi bagi lingkungan Aceh. Ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap kreativitas dan kepedulian mereka," ujar Mukhlis.
Sementara itu, Raja Mulkan, S.Tr.T., M.M., Juru Kampanye Yayasan HaKA, menjelaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi HAkA dalam melindungi dan melestarikan hutan Aceh.
"Aceh memiliki hutan yang luar biasa kaya, tetapi juga rentan terhadap berbagai ancaman. Generasi muda adalah harapan kita untuk menjaga dan melestarikan kekayaan alam ini. Lomba opini ini adalah salah satu cara untuk mendorong mereka berpikir kritis dan memberikan solusi nyata," ungkap Raja kepada Dialeksis.com, Selasa, 20 Agustus 2024.
Dalam hal ini, kata Raja, Lomba opini ini terbuka bagi semua siswa SMA dan SMK di seluruh Aceh. Peserta diwajibkan mengikuti akun Instagram resmi @dinaspendidikanaceh dan @haka.sumatra, serta mengisi formulir pendaftaran secara online melalui tautan yang telah disediakan.
Pengumpulan opini dimulai pada 15 hingga 25 Agustus 2024, di mana tulisan harus dikumpulkan bersamaan dengan pendaftaran.
Setelah masa pengumpulan selesai, penjurian akan dilakukan pada 26 hingga 28 Agustus 2024.
Sepuluh finalis terbaik akan diumumkan melalui Instagram pada 29 Agustus 2024, dan mereka akan diundang untuk mempresentasikan opini mereka di hadapan dewan juri pada 1 September 2024 di Aula SMK Negeri 3 Banda Aceh.
Pemenang akan diumumkan pada upacara Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) yang jatuh pada 2 September 2024.
Pemenang lomba ini tidak hanya akan mendapatkan hadiah menarik, tetapi juga pengakuan atas kontribusi mereka terhadap isu lingkungan.
Dengan adanya lomba ini, Dinas Pendidikan Aceh dan Yayasan HAkA berharap dapat membangun kesadaran yang lebih besar di kalangan generasi muda mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
"Ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi tentang masa depan kita bersama. Semakin banyak generasi muda yang peduli, semakin besar peluang kita untuk melindungi alam dan satwa liar Aceh," tutup Raja Mulkan.