Beranda / Berita / Aceh / Dipimpin Prof Ishak, UTU Raih Penghargaan IKU 3 Kemendikbudristek

Dipimpin Prof Ishak, UTU Raih Penghargaan IKU 3 Kemendikbudristek

Sabtu, 27 Juli 2024 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Aduwina

Rektor UTU Prof Dr Ishak Hasan, M.Si menerima langsung penghargaan dari Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Prof. Tjitjik Srie Tjahjandarie di Grand Ballroom Hotel Intercontinental Pondok Indah. [Foto: Humas Diktiristek]


DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Universitas Teuku Umar (UTU) mendapatkan penghargaan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Penghargaan atas pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) disalurkan dalam bentuk insentif menggunakan anggaran tahun 2024 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) yang didasari pada penilaian kinerja tahun 2023. 

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 110/E/KPT/2024 tentang Penghargaan Capaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Tahun 2023, UTU meraih penghargaan keunggulan IKU 3 (Dosen Berkegiatan di Luar Kampus) 

Penghargaan atas capaian terbaik 1 Nasional pada liga IKU (Indikator Kinerja Utama) 3 Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN Satker)  dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi diterima oleh Rektor UTU Prof Dr Ishak Hasan, M.Si yang diserahkan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Prof. Tjitjik Srie Tjahjandarie di Grand Ballroom Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Jumat (19/7/2024) malam. 

Rektor UTU Prof Ishak menyampaikan bahwa IKU ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam mengevaluasi kinerja perguruan tinggi di Indonesia dan mengukur kemajuan yang telah dicapai, karena dapat membantu mengevaluasi sejauh perguruan tinggi telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

"Sistem pengukuran ini membantu perguruan tinggi untuk memperbaiki diri perguruan tinggi di masa depan dalam berbagai bidang, termasuk akademik, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan pengelolaan keuangan sehingga dapat menghasilkan kebijakan strategis dalam meningkatkan daya saing perguruan tinggi di tingkat nasional dan internasional,” jelas Prof Ishak.

Rektor mengatakan capaian yang didapat oleh UTU berkat kerja keras, kerja cerdas serta kerja tuntas dari seluruh jajaran pimpinan dan sivitas akademika UTU. 

“Alhamdulillah, UTU meraih prestasi yang membanggakan dalam pencapaian IKU Liga PTN Satker dengan meraih dana insentif sebesar 2,8 Milyar, dan UTU juga berhasil meraih juara 1 IKU 3 untuk kategori PTN Satker dan berhak membawa pulang insenstif sebesar 500 juta rupiah,” kata Prof Ishak Hasan. 

Prof. Ishak di kesempatan yang sama juga tidak lupa menyampaikan apresiasinya atas semua pihak yang sudah mendukung UTU, baik itu civitas akademika dan warga kampus UTU sendiri, seluruh stakeholder terkait. 

IKU-3 merupakan alat ukur yang diperkenalkan untuk mengevaluasi kinerja perguruan tinggi berdasarkan keberhasilan dalam menerapkan dosen berkegiatan di luar kampus, sehingga aktivitas dosen tidak hanya di dalam kampus sendiri. Melainkan juga di luar kampus seperti mencari pengalaman industri sekaligus mengajar di kampus lain. 

Terdapat 8 indikator kinerja utama sesuai keputusan Mendikbud Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dan LLDIKTI. Indikator-indikator tersebut adalah: pertama, Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak; kedua, Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus; ketiga, Dosen Berkegiatan di Luar Kampus; keempat, Praktisi Mengajar di Dalam Kampus; kelima, Hasil Kerja Dosen digunakan oleh masyarakat; keenam, Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia; ketujuh, Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif; dan kedelapan, Program Studi Berstandar Internasional. 

Indikator-indikator ini menjadi standar penilaian untuk menentukan perguruan tinggi terbaik yang berpeluang mendapatkan persentase BOPTN yang lebih besar dibanding perguruan tinggi yang belum mencapai IKU. [ap]

Keyword:


Editor :
Indri

kip
riset-JSI
Komentar Anda