Dinsos Aceh Bekali Disabilitas Netra untuk Mandiri
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Sosial Provinsi Aceh menggandeng Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabiltas Sensorik Netra (RSPDSN) atau Balai Tan Miyat yang beralamat di Bekasi untuk melatih dan membina 25 disabilitas netra Aceh agar dapat mandiri.
Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri melalui Kepala Bidang Rehabiltasi Sosial Dinas Sosial Aceh Isnandar mengatakan, pelatihan dan pembakalan tersebut telah berlangsung selama sepuluh hari hingga Rabu (18/9/2019). Para disabilitas netra yang berasal dari 7 kabupaten/kota di Aceh yaitu, Banda Aceh, Aceh Besar, Singkil, Aceh Selatan, Nagan Raya, Abdya, dan Bireuen tersebut diberikan alat bantu usaha agar mereka mandiri.
Penyerahan alat bantu tersebut diserahkan dari Balai RSPDSN kepada Dinas Sosial Aceh, kemudian dari Dinas Sosial Aceh menyerahkan kepada Persatuan Penyandang Disabilitas Indonsia (PPDI) Aceh untuk dibagikan kepada para peserta pelatihan.
"Tadi sudah diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Sosial Aceh Bapak Alhudri kepada Ketua PPDI Bapak Hamdanil, kemudian dialah yang akan mendistribusikan ke para penyandang disabiltas netara," kata Isnandar.
Isnandar menuturkan, kegiatan pelatihan tersebut merupakan kegiatan pelakanaan penjangkauan bagi disabilitas sensorik netra untuk tahun 2019. Kegiatan ini diadakan selama 10 hari, dimana mereka diberikan keterampilan berupa pijat (massage) denga harapan mereka nantinya mempunyai keterampilan supaya mandiri.
"Tidak hanya keterapilan mereka juga diajarkan cara bersikap, bagaimana mereka melayani tamu dan sebagainya, ini dilakukan pelatihan ini selam 10 hari, bekerjasama dengan Balai RSPDSN," katanya.
Dari balai tersebut pihaknya meminta instruktur untuk melatih para peserta disabilitas netra, sehingga nanti mereka mempunyai keterampilan, kemudian disamping mereka melatih keterampilan, balai tersebut juga memberikan bantuan berupa alat bantu bagi disabiltas, dalam hal ini karena yang dibantu adalah disabilitas netra dan sesuai dengan permintaan mereka adalah HP Android.
Namun HP Android ini adalah HP Android khusus yang ada aplikasi bisa berbicara sehingga kendatipun mereka adalah disabilitas netra namun mereka bisa menggunakan HP tersebut.
"Kenapa HP tersebut? karena HP tersebut ada aplikasi go massage sekarang dengan adanya teknologi misalnya ada yang pesan jasa mereka untuk jasa pijat mereka bisa menggunakan HP tersebut di samping nanti ada alat-alat bantu lainnya untuk mendukung keterampilan mereka dan mereka telah dilatih selam 10 hari," ujar Isnandar. Turut hadir pada penyerahan bantuan tersebut Drs. Dida Rosida mewakili Kepala Balai RSPDSN. (da/rel)