Dinkes Gandeng DSI Banda Aceh Galakkan Vaksinasi Polio
Font: Ukuran: - +
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dan UNICEF Indonesia berkolaborasi bersama Dinas Syariat Islam melaksanakan pembekalan informasi terkait penyakit Polio yang berlangsung di ruang Aula Dinas Syariat Islam, Senin (13/2/2023). [Foto: Dinkes Banda Aceh]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Guna mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Sub-PIN Polio putaran kedua, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dan UNICEF Indonesia berkolaborasi bersama Dinas Syariat Islam (DSI) melalui para Da’i, Da’iyah dan Muhtasib Kota Banda Aceh dalam hal pembekalan informasi terkait penyakit Polio yang berlangsung di ruang Aula Dinas Syariat Islam, Senin (13/2/2023).
Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Lukman, SKM., M.Kes, Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh Ridwan Ibrahim, S.Ag., M.Pd, dr. Dita Ramadonna staf Imunisasi UNICEF Aceh, dr. Kamaruzzaman dari WHO, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Banda Aceh drg . Supriyadi, M.Kes, serta para Da’i, Da’iyah dan Muhtasib Kota Banda Aceh.
Kadinkes Kota Banda Aceh Lukman SKM MKes menerangkan, kasus polio yang terdeteksi pada tiga anak di Kabupaten Pidie, Aceh, membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadikannya Kasus Luar Biasa (KLB), oleh karenanya kondisi saat ini merupakan suatu kedaruratan dan harus ada upaya yang terbaik serta tercepat yang perlu kita lakukan bersama saat ini dengan segera memberikan imunisasi polio atau tetes manis tambahan untuk semua anak di Aceh, khususnya di Kota Banda Aceh yang berusia 0 bulan sampai dengan 12 tahun, termasuk juga kepada setiap pendatang di Kota Banda Aceh.
"Kami ingatkan, polio ini sangat berbahaya bagi anak karena dampaknya permanen seumur hidup, yakni menyebabkan kelumpuhan yang belum ada obatnya, namun kondisi itu dapat dicegah melalui pemberian imunisasi tetes manis polio," ucap Lukman.
Dia juga mengungkapkan, pelaksanaan Sub-Pin Polio putaran pertama, capaian imunisasi polio Kota Banda Aceh mencapai 97.2 % dalam kurun waktu tiga minggu, dan untuk target pelaksanaan Sub-Pin Polio putaran kedua ini sasaran dan target capaiannya harus lebih baik dari putaran pertama.
"Karena itu, peran Da’i, Da’iyah dan Muhtasib dalam menyampaikan informasi terkait imunisasi polio ini ke masyarakat sangat penting, mengingat Da’i, Da’iyah dan Muhtasib merupakan salah satu unsur yang didengar oleh masyarakat. Dan Harapannya, Da’i, Da’iyah dan Muhtasib ini dapat berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan dalam hal mengajak masyarakat untuk segera mengimunisasi anaknya demi menyukseskan upaya penanggulangan wabah Polio di Aceh saat ini, khususnya di Kota Banda Aceh," terang Kadinkes Lukman.
Sementara itu, DSI Banda Aceh Ridwan Ibrahim SAg MPd menyampaikan, jajaran Dinas Syariat Islam dan Da’i, Da’iyah serta Muhtasib Kota Banda Aceh siap bersinergi dengan Dinas Kesehatan dalam rangka menyukseskan Sub-PIN polio putaran kedua ini, karena Ini merupakan bentuk ikhtiar kita untuk mencegah penyakit polio pada anak-anak.
"Sudah sepantasnya bagi kita untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini, terlebih lagi para Da’i, Da’iyah dan Muhtasib adalah orang yang terlibat langsung dengan masyarakat, bahkan mereka hadir dalam komunitas anak-anak seperti Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) dan komunitas lainnya," ucap Ridwan.
Ia juga mengatakan, menjaga anak-anak dari potensi cacat fisik menjadi suatu keharusan bagi orang tua dan pemerintah, agar pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal.
Menurutnya, dalam Islam telah dipesan agar tidak meninggalkan generasi yang lemah, baik itu lemah secara ekonomi, fisik, maupun sisi lainnya, karena termasuk dalam enam tujuan syariat adalah menjaga diri atau jiwa.
"Artinya, menjaga keutuhan dan kesempurnaan fisik, supaya maksimal mengabdi pada Allah," tutup Ridwan. [DKB]