kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dinkes Aceh Besar: 76 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Aceh Besar, Ini Penyebabnya

Dinkes Aceh Besar: 76 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Aceh Besar, Ini Penyebabnya

Jum`at, 02 Juni 2023 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi


DIALEKSIS.COM | Jantho - Dalam tiga tahun terakhir, Dinas Kesehatan Aceh Besar mencatat adanya peningkatan signifikan jumlah pasien yang terjangkit virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Menurut Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Besar, Rina Karmila S Kep M Kep, jumlah kasus tersebut terus tercatat sejak pertama kali ditemukan pada tahun 2004 hingga saat ini.

Penemuan ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi Aceh Besar dalam upaya menangani penyebaran HIV/AIDS di wilayah ini. Dalam beberapa tahun terakhir, angka infeksi HIV/AIDS di Aceh Besar mengalami peningkatan yang memprihatinkan, menunjukkan pentingnya tindakan pencegahan dan upaya penanggulangan yang lebih efektif.

“Jadi sejak tahun 2004, ada 76 kasus HIV/AIDS yang ditemukan di wilayah Aceh Besar. Sebagian di antaranya ada yang sudah meninggal dan ada yang masih menjalani perawatan,” kata Rina kepada Serambinews.com, Kamis (1/6/2023).

Ia menjelaskan, dari 76 temuan kasus itu, mayoritas penderita adalah laki-laki dengan jumlah 49 orang dan perempuan 27 orang.

Kisaran umur mereka yang terjangkit pun antara 20-50 tahun dan kasusnya tersebar di beberapa Kecamatan dan hampir semua Kecamatan di Aceh Besar.

"Penyebabnya adalah seks bebas dengan homoseksual yang mendominasi, lebih dikenal sekarang dengan istilah LSL (Lelaki Suka Lelaki),” jelasnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi dampak bahaya virus HIV dengan cara  peningkatan program edukasi terkait penularan, pencegahan, dan pengobatan HIV/AIDS baik kepada masyarakat dan remaja khususnya.

Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan edukasi kepada remaja tentang kesehatan reproduksi dan perilaku berisiko pada remaja (termasuk bahaya seks bebas pada remaja).

Selain itu kata Rina, pendampingan yang dilakukan oleh pihak Dinkes serta petugas kesehatan Puskesmas juga rutin dilakukan kepada penderita HIV/AIDS, screening HIV/AIDS di lingkungan berisiko juga dilakukan untuk mendeteksi secara cepat kasus HIV/AIDS agar dapat dilakukan pengobatan yang cepat dan tepat.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda