Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur. [Foto: IST/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Untuk memastikan ketersediaan air bersih di masjid, meunasah, dayah dan tempat pendidikan dan tempat umum lain, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh menyalurkan bantuan pembangunan sumur bor di 23 kabupaten/kota di Aceh.

Selama 2019 Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh telah membangun sumur bor sebanyak 150 yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur mengatakan, pembangunan sumur bor ini bagian dari misi dan visi Aceh Hebat, memastikan ketersediaan air bersih di masjid, meunasah, dayah, tempat pendidikan dan tempat umum lain.

“Bantuan ini bagian dari tindak lanjut program Aceh Hebat, Pemerintah Aceh membangun fasilitas sumur bor dan fasilitas lain untuk kepentingan masyarakat Aceh, agar masyarakat tersedia air bersih, ini merupakan tanggungjawab pemerintah Aceh memastikan masyarakat tersedia air bersih,” kata Mahdinur, kepada Dialeksis.com, Minggu (23/2/2020) di Banda Aceh.

Program bantuan sumur bor ini dinilai sangat berhasil ketersedian air besir untuk masyarakat. Seiring keberhasilan program ini, Mahdinur menyebutkan, Pemerintah Aceh akan melanjutkan program ini pada 2020 ini yang tersedia sebanyak 60 sumur bor yang dibagian di sejumlah daerah.

“Tujuannya agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di daerah sulit air. Di mana jumlah daerah sulit air bersih di Aceh, baik karena langkanya sumber air bersih atau karena kualitas air yang kurang baik, masih cukup banyak,” katanya.

Menurut Mahdinur, masyarakat sangat senang dan bersyukur mendapatkan sebuah bantuan sumur bor dari Dinas ESDM Aceh. Bantuan terus berlanjut untuk  

Baru-baru ini Dinas ESDM Aceh melihat langsung pembangunan sumur bor di Dayah Tauthiatuth Thullab Arongan Samalangan. Dayah ini layak mendapat bantuan sumbur bor untuk mendapatkan air bersih.

“Kami melihat langsung kondisi di Dayah Tauthiatuth Thullab, memang sulit mendapat air bersih sehingga butuh sumur bor,” kata Mahdinur.

Menurut Mahdi, para santri dayah dan masyarakat tersebut sangat senang setelah mendapat akses air bersih di tempat mereka. (zu)