Beranda / Berita / Aceh / Dikritik Mengenai Sistem Tiket Online, Ini Tanggapan Persiraja Banda Aceh

Dikritik Mengenai Sistem Tiket Online, Ini Tanggapan Persiraja Banda Aceh

Senin, 09 Maret 2020 12:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah
Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh Rahmat Djalani berjabat tangan dengan pemain asing asal Lebanon, Samir Ayass, usai acara penandatanganan kontrak, Senin, (17/2/2020) di Mess Persiraja, Stadion H Dimurtala, Lampineung, Banda Ac

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sekretaris Umum (Sekum) Persiraja Banda Aceh Rahmat Djailani menyebutkan pihaknya saat ini sedang memperbaiki semua sistem yang berjalan pada pelaksanaan pertandingan Persiraja, termasuk mekanisme penjualan tiket online.

Hal tersebut disampaikan Rahmat menanggapi kritikan salah seorang fa Persiraja, Miswar, terkait sistem penjualan tiket online yang menurutnya belum efektif seperti yang diharapkan.

"Kita baru kali pertama menerapkan sistem tiket online ini. Tentu saja masih banyak kekurangan, masih harus belajar sistemnya," ujar Rahmat saat dikonfirmasi Dialeksis.com, Senin, (9/3/2020).

Dia melanjutkan panitia pelaksana pertandingan sedang berupaya agar tiket online itu tidak lagi melalui mekanisme penukaran tiket secara fisik.

"Panitia sedang berupaya untuk tidak lagi melakukan penukaran, jadi bisa langsung tanpa harus menukar lagi, bahkan tanpa harus dia menukarkan ke gelang. Jadi kalau dia beli secara online, dia tinggal tunjukkan HP nya di tempat panel scan. Jadi kita sedang berupaya memberlakukan seperti sistem di Eropa," jelas dia.

Terkait dengan penempatan penonton yang tidak sesuai dengan tribun yang tertera di tiket, Rahmat mengatakan saat ini pihaknya sedang menghitung ulang kapasitas penonton yang bisa tertampung di stadion harapan bangsa.

"Kita termakan dengan informasi yang beredar diluar bahwa kapasitas stadion harapan bangsa sebesar 40 ribu penonton. Saat ini kita melakukan penghitungan ulang, sebenarnya berapa jumlah kapasitas sebenarnya. Pertandingan berikutnya akan kita jual sesuai kapasitas," kata Rahmat.

Kepada penonton, pria tambun ini menghimbau kepada penonton yang telah memiliki tiket agar masuk ke stadion saat loket dibuka ba'da Ashar, pada pukul 16.30 WIB. Hal itu dimaksudkan, kata dia, untuk mencegah dan mengurai antrian penonton.

"Agar tidak berdesak-desakan, datang dan masuklah setelah Ashar. Kalau ada persoalan seperti air macet, dan segala macam, sudah kita perbaiki. Didalam ada mesjid, ada tempat sholat yang nyaman," terang Rahmat sekaligus menutup keterangannya. 

Sebelumnya seperti yang telah diberitakan media ini sebelumnya, penggunaan sistem pembelian tiket secara online yang diberlakukan Persiraja Banda Aceh versus Bhayangkara FC beberapa waktu lalu menuai kritik. 

Seorang fans Persiraja Banda Aceh, Miswar, kepada media ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap cara yang diklaim 'tanpa perlu mengantri' itu. Menurutnya, alih-alih bisa masuk tanpa mengantri, namun pada prakteknya dia merasa tidak ada yang istimewa pada sistem pembelian tiket online.

"Sama saja bang. Sampai di stadion, kita harus menukarkan kembali struk digital yang kita peroleh dari portal pembelian tiket online ke tiket yang berbentuk secara fisik. Proses penukaran ini juga terjadi antrian. Jadi ya gak efektif, harus kerja dua kali," tandas Miswar, Senin, (9/3/2020). (im)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda