kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dikerjakan 2017, 47 Unit Rumah Nelayan di Lubuk Damar Belum Siap Huni

Dikerjakan 2017, 47 Unit Rumah Nelayan di Lubuk Damar Belum Siap Huni

Kamis, 10 Oktober 2019 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : M. Hendra Vramenia
Foto: M. Hendra Vramenia

DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Pembangunan 47 unit rumah bantuan bagi warga yang bermata pencaharian nelayan di Kampung Lubuk Damar, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang sampai saat ini belum bisa ditempati karena pengerjaan belum rampung sepenuhnya.

Datok Penghulu Kampung Lubuk Damar, Muhammad Nurdin yang dikonfirmasi Dialeksis.com, Rabu (9/10/2019) mengatakan proyek rumah nelayan senilai Rp 6,8 miliar berasal dari sumber dana APBN tahun anggaran 2016 dan pengerjaan sudah dimulai awal 2017. Dari 50 unit rumah, baru 3 unit yang dihuni.

Namun kondisi saat ini seluruh rumah tidak siap huni karena belum dilengkapi fasilitas listrik dan air. "Sudah hampir tiga tahun dikerjakan tapi tidak siap juga. Nelayan di sini terus mengejar saya, tanya kapan bisa ditempati," ujar Nurdin.

Saat ini, dari 50 unit rumah nelayan tersebut, sudah ada tiga rumah yang dihuni. Namun pemilik rumah tersebut harus mengeluarkan biaya sendiri untuk membuat sumur bor dan instalasi listrik. "Listrik dan air sudah termasuk dalam pengerjaan. Bukan dibebankan ke warga," lanjutnya.

Dia menambahkan akibat keterlambatan pengerjaan ini, kondisi rumah sudah rusak kembali. Sebagian rumah sudah rusak di bagian plafon, selasar dan jalan rabat beton. "Kalau parit beton memang belum siap," ujarnya.

Nurdin berharap pengerjaan bisa diselesaikan agar nelayan yang sudah lama menunggu bisa menikmati fasilitas tersebut. Di sisi lain dia khawatir keterlambatan pengerjaan ini berdampak pada terhambatnya program serupa yang akan diarahkan di Sungai Kuruk III.

"Saya takutnya karena pekerjaan 2017 tidak selesai berimbas pada usulan perumahan nelayan yang direncanakan akan dibangun di Sungai Kuruk III. Inikan yang rugi nelayan juga," jelas Nurdin. (mhv)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda