kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Diduga Tersinggung Sebab Pemberitaan, Rumah Wartawan Serambi Dibakar OTK

Diduga Tersinggung Sebab Pemberitaan, Rumah Wartawan Serambi Dibakar OTK

Selasa, 30 Juli 2019 13:42 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Aceh Tenggara - Kebebasan pers dalam memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat kembali terancam. Akibat pemberitaannya yang diduga menyinggung oknum tertentu, rumah wartawan Serambi Indonesia, Asnawi Luwi, ludes terbakar dilahap si jago merah, Selasa, (30/7/2019) sekitar pukul 01.30 WIB. Diduga, rumah permanen beserta satu unit mobil itu dibakar oleh OTK.

Asnawi saat dikonfirmasi Dialeksis.com mengatakan saat kejadian ia bersama keluarga sedang tertidur pulas dirumah. Saat api sudah menjalar ke garasi, dia terbangun karena mendengar teriakan dari warga tentang rumahnya yang terbakar.

"Api berasal dari garasi mobil. Dari dari luar dibakar. Ketika kita bangun, api menjalar. Ada indikasi disiram. Kejadiannya tadi malam jam 01.30 WIB," ujar Asnawi.

Terhadap kemungkinan konsleting listrik atau arus pendek, dia membantahnya. 

"Kalau konslet listrik gak mungkin, karena lampu garasi hidup, dalam rumah lampunya hidup. Masyarakat lampunya juga hidup," tegasnya.

Saat ini, sambungnya, polisi telah melakukan olah TKP. Asnawi belum mendapat keterangan resmi, karena hingga saat ini pihak kepolisian terus bekerja mengumpulkan bukti. 

"Namun, saat kejadian Kapolres turun. Dia (Kapolres) juga menduga kejadian ini dibakar," katanya.

Akibat kejadian itu, rumah permanen milik Asnawi hangus terbakar, beserta satu unit mobil miliknya. Ia menyebutkan seluruh bagian rumah yang berkontruksi kayu hangus diamuk si jago merah.

"Mobil hangus, garasi, pintu, pelapon, dan seluruh bangunan yang berkontruksi kayu. Hanya tinggal beton saja," sebutnya.

Ia menduga, pelaku merupakan pihak-pihak yang selama ini tersinggung dengan pemberitaan yang dia tulis.

"Akhir akhir ini saya sering menulis persoalan dugaan korupsi, dan beberapa persoalan yang terjadi di Aceh Tenggara. Saya sering diintimidasi, ditawari uang, namun saya tidak mau, saya tolak," terang Asnawi.

"Karena yang gencar cuma serambi, koran lain tidak mau. Mungkin dianggap saya tidak bisa diatur. Saya gencar menulis tentang masalah pembangunan proyek dari pusat, masalah pertambangan galian C, beberapa kasus perjudian," sambungnya.

Atas kejadian itu, Asnawi berharap kepada pihak Polres Aceh Tenggara untuk melibatkan Polda Aceh dan membentuk tim khusus untuk mengusut kasus tersebut.

"Kalau bisa Polda Aceh membentuk tim khusus mengusut kasus ini. Dan kepada teman-teman jangan khawatir, gak usah takut, saya makin berani kedepan. Karena saya sudah habis korban rumah dan mobil, terakhir dia wajib masuk," pungkasnya. (im)


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda