Jum`at, 05 September 2025
Beranda / Berita / Aceh / Diduga Alami Gangguan Jiwa, Seorang Pria di Aceh Selatan Tewas Gantung Diri

Diduga Alami Gangguan Jiwa, Seorang Pria di Aceh Selatan Tewas Gantung Diri

Jum`at, 05 September 2025 07:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Olah TKP penemuan seorang petani di Aceh Selatan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di dalam rumahnya, Kamis (4/9/2025). | [Foto: Humas Res Asel]


Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

DIALEKSIS.COM | Tapaktuan - Seorang pria berinisial AH (51), warga Desa Madat, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di pintu kamar rumahnya, Kamis (4/9/2025).

Yang memilukan, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri, Dimas (13), yang baru pulang dari sekolah. Melihat sang ayah tergantung di pintu kamar, Dimas panik dan berteriak hingga mengundang perhatian warga sekitar.

“Saat tiba di rumah, anak korban langsung melihat ayahnya dalam posisi tergantung. Ia langsung berteriak meminta tolong,” ujar Kasat Reskrim Polres Aceh Selatan, Iptu Narsyah Agustian, saat dikonfirmasi, Kamis malam.

Warga yang datang ke lokasi berusaha memberikan pertolongan, namun korban telah dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis dari Puskesmas Samadua. Tim Inafis Satreskrim Polres Aceh Selatan yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan awal.

Menurut keterangan pihak keluarga, AH diketahui sudah lama mengalami depresi dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

“Dari informasi keluarga, korban termasuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ia sudah lama mengalami depresi dan cenderung menarik diri dari lingkungan,” jelas Narsyah.

Pihak keluarga menolak dilakukan visum dan menyatakan ikhlas atas peristiwa tersebut.

“Kami tetap menjalankan prosedur sesuai aturan, termasuk mengumpulkan keterangan saksi. Namun karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan keluarga menolak visum, jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga,” tambahnya.

Kasat Reskrim juga mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar yang mengalami gangguan kejiwaan, demi mencegah terulangnya kejadian serupa.

“Kita semua punya peran. Jangan abaikan jika ada tetangga atau anggota keluarga yang menunjukkan tanda-tanda depresi atau gangguan kejiwaan. Segera laporkan ke pihak berwenang atau bawa ke tenaga medis,” pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
damai -esdm
bpka