Di Aceh, Bertambah Dua Lagi Positif Covid-19 dari Klaster Temboro
Font: Ukuran: - +
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dua lagi warga Aceh yang belajar di Pondok Pesantren (Pompes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, masing-masing berinisial Bd dan Sk konfirmasi Covid-19.
Keduanya positif terjangkit virus corona berdasarkan hasil uji swab dari Badan Litbangkes Aceh pada Senin (4/5/2020) malam.
Sebelumnya, 4 santri asal Aceh Tamiang yang pulang dari Magetan juga telah terjangkit virus asal Wuhan, Tiongkok, itu.
“Saat ini sudah enam kasus baru Covid-19 di Aceh berasal dari klaster Temboro, Magetan, Jatim,” tegas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Selasa (5/52020).
Mantan Humas Jaminan Kesehatan Aceh yang disapa SAG itu menjelaskan, tentang pasien positif baru inisial Bd. Bd warga Bener Meriah, laki-laki, usia 24 tahun. Dia dirujuk ke RSUZA Banda Aceh pada 2 Mei 2020 dini hari, setelah pemeriksaan hasil rapid test yang dilakukan Tim Gugus Covid Bener Meriah hasilnya reaktif.
Menurut SAG, sesampai di RSUZA tim medis Pinere langsung mengambil sampel cairan tenggorokan dan cairan hidung (swab) Bd. Swab berikutnya diambil sehari kemudian dan dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar, dan hasilnya konfirmasi positif Covid-19.
“Bd terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan analisis swab dengan RT PCR (Real Time Polymerase Chain Reaction). Bukan sekadar hasil rapit test,” tegas SAG.
Pasien lainnya yang brr inisial Sk, warga Gayo Lues. Remaja 18 tahun ini juga seorang santri Pompes Al-Fatah, Magetan, Jawa Timur. SAG menyampaikan, berdasarkan informasi dari Koordinator Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Gayo Lues, yakni dr Nevi.
Informasi dari dr Nevi, setiba di Galus Sk diperiksa di pusat isolasi Balai Latihan Kerja (BLK), Blangkejeren, 18 April 2020. Kemudian Ia dibolehkan pulang setelah diobservasi tim medis karena tidak ada gejala terinfeksi virus corona.
Meski tanpa gejala, pada 28 April 2020 tim medis tetap melakukan rapit test, ternyata Sk menunjukkan gejala reaktif virus corona. Karena itu, pada 30 April, pemeriksaan Sk dilanjutkan dengan pengambilan cairan kerongkongan dan cairan hidungnya di RSU Pemkab Galus. Swab Sk dikirim ke Balai Litbangkes Aceh, dan diperoleh hasil konfirmasi positif Covid-19, per tanggal 4 Mei 2020.
“Kini Sk sudah dibawa ke tempat isolasi di tempat karantina Pemkab Galus di BLK Blangkejeren,” kata SAG berdasarkan informasi dari dr Nevi di Galus.
Selanjutnya SAG menegaskan, dengan bertambahnya dua kasus baru tersebut, Aceh mencatat sudah 15 orang positif Covid-19, per tanggal 05 Mei 2020, pukul 15.00 WIB.
"Rinciannya, sebanyak 5 orang dalam perawatan, 9 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia. Kasus meninggal ini terjadi pada Maret 2020. Kasus lama," katanya.
Sementara itu, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Aceh sebanyak 1.919 orang. Ada penambahan sebanyak 5 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Yang sedang dalam pemantauan sebanyak 178 orang dan yang sudah selesai pemantauan sebanyak 1.741 orang.
"Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap seperti kemarin, 90 orang. Rinciannya, dalam perawatan rumah sakit sebanyak 4 orang, yang sembuh 85 orang dan meninggal 1 orang," pungkas SAG. (h)