kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dewan Sampaikan Bahaya Game Judi Online Hingga Sebabkan Perceraian

Dewan Sampaikan Bahaya Game Judi Online Hingga Sebabkan Perceraian

Sabtu, 09 Januari 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

Anggota Komisi I DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad [IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dukungan penuh untuk pemblokiran game judi online langsung dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Terkait hal ini semua pihak yang berperan penting di Aceh mengapresiasi dan menyetujuinya. 

Hal ini sudah disepakati dengan berbagai pihak bahkan mendukung penuh kebijakan pemblokiran game judi online, baik Wali Kota, Ketua Umum APJII,dan para dewan perwakilan yang ada di Aceh.

Salah satunya, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga merupakan anggota Komisi I DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad menyampaikan, game judi online sudah banyak mempengaruhi generasi muda pada saat ini.

Ia sangat setuju dengan pemblokiran game online apalagi game yang mengarah ke judi, karena emang ia melihat selama ini dari game online itu sudah banyak membuat kemudharatan bagi para pemainnya, terlebih lagi bagi generasi-generasi muda yang selama ini menghabiskan banyak waktu secara sia-sia.

"Seharusnya mereka bisa lebih banyak waktu untuk berkarya, belajar, dan menguprade kemampuan diri tapi malah menghabiskan banyak waktu untuk bermain game online yang terkadang tidak memiliki banyak faedah untuk mereka itu sendiri," jelasnya saat diwawancarai Dialeksis.com, Sabtu (9/1/2021).

Menurutnya, salah satu penyebab tingkat rusaknya rumah tangga bukan lagi karena orang ketiga atau masalah lainnya melainkan akibat dari game judi online, hal ini benar adanya dikarenakan waktu yang ada mereka habiskan untuk berjudi online.

"Apalagi yang terbaru itu saya baca berita di Pidie kalau enggak salah, tingkat perceraian itu meningkat drastis salah satunya diakibatkan gara-gara game online, artinya banyak para suami-suami itu lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain game sehingga mereka malas bekerja dan tidak mmapu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga mereka," ucapnya.

Sementara itu, Generasi Aceh yang sekarang maupun yang akan datang juga akan rusak dari segi manapun, baik waktu, relasi antar sesama, bahkan lalai tanpa memikirkan hal penting lainnya. Mereka fokus hanya pada game judi online.

"Jadi, terkait pemblokiran ini juga kita sangat sepakat, baik saya sendiri sebagai ketua fraksi dan juga fraksi PKS lainnya, dulu Komisi I juga Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh memerintahkan supaya itu diblokir gitu, karena memang kita melihat generasi muda sudah sangat tidak terkontrol lagi apalagi game online menjurus kepada judi," ujar Tuanku.

Pada era ini kehidupan bersama orang-orang hebat, skill yang secuil tak mampu menembus orang-orang yang mengupgrade dirinya terus menerus. 

Seharusnya anak muda itu memantaskan diri untuk bersaing, menyita waktu untuk belajar, dan menjadikan diri lebih kreatif dari sebelumnya justru lebih baik. Jangan terlalu meghabiskan waktu untuk hal negatif apalagi mencari uang dengan cara yang instan.

Ia berharap agar masyarakat Aceh khususnya yang generasi muda itu benar-benar menghabiskan waktu dan memanfaatkan waktunya di masa muda ini untuk terus belajar, mengupgrade diri.

Baginya masa muda jangan terlalu banyak bermain-main, karena tantangan kedepannya akan lebih berat, lebih sulit dari pada generasi tua sekarang.

"Karena kedepan kita sudah sangat dituntut bagaimana menjadi manusia lebih kreatif, manusia yang lebih tahan banting, jadi kalau sejak muda mereka menghabiskan waktu pada gadget, kita pastikan kedepan mereka hanya akan terjebak dengan cara mencari uang instan itu," jelasnya.

"Makanya yang kita khawatirkan juga nanti banyak generasi Aceh yang mencari uang instan sehingga terjebak seperti pengedaran sabu-sabu, menjual ganja, menjadi perampok, artinya ya sifatnya mendapatkan uang mudah tanpa harus berusaha keras," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda