kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Demokrat Respon Survei Publik Puas Terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin

Demokrat Respon Survei Publik Puas Terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin

Selasa, 22 Februari 2022 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra meminta pemerintah untuk tidak berpuas diri melihat hasil survei Litbang Kompas yang mengklaim ada peningkatan kepuasan publik terhadap Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Herzaky menilai hasil survei itu sekadar menggambarkan persepsi publik terhadap Pemerintah saat ini. Bukan menunjukkan kinerja sebenarnya dari pemerintah.

"Rakyat pun banyak yang masih susah. Ekonominya belum bangkit. Angka pengangguran dan kemiskinan belum banyak bergerak. Malah sangat jauh jika dibandingkan di era Pemerintahan SBY," kata Herzaky dalam keterangan resminya, Senin (21/2/2022).

Herzaky menganggap masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh pemerintah saat ini. Salah satunya penanganan kondisi pandemi yang belum membaik. Memang sempat melandai, tapi kini jumlah penderita Covid-19 kembali meningkat drastis.

Kemudian, Ia lantas membandingkan dengan capaian 10 tahun pemerintahan SBY yang diklaim penduduk miskin berhasil dikurangi sebanyak 8,42 juta jiwa atau 842 ribu per tahunnya. Bila dibandingkan lima tahun pertama Pemerintahan Joko Widodo, hanya mampu mengurangi 2,94 juta penduduk miskin, atau 588 ribu per tahun.

Tidak hanya itu, Herzaky juga mengklaim masa pemerintahan SBY mewarisi 36,1 juta jiwa jumlah penduduk miskin di tahun 2004 dari pemerintahan sebelumnya. Setelah 10 tahun pemerintahan SBY, jumlah penduduk miskin tinggal 27,73 juta jiwa.

"Nah, pemerintahan Joko Widodo itu mewarisi jumlah penduduk miskin 27,73 juta jiwa dari SBY. Lima tahun pemerintahan Jokowi hanya mampu membuat turun ke 24,79 juta jiwa. Apalagi per September 2021 kemarin, jumlah orang miskin meningkat kembali ke 26,5 juta jiwa," kata dia.

Lebih lanjut, Herzaky curiga banyak yang tidak mau jujur menampilkan data ini. Malah dikesankan Pemerintahan Jokowi seakan-akan lebih sukses mengurangi jumlah orang miskin. Sebab, di era Jokowi hanya berkisar 24-27 juta, lebih rendah dibandingkan era SBY yang berkisar 27-36 juta.

Padahal, era pemerintahan Jokowi kemiskinan bisa berkisar 24-27 juta itu, karena mewarisi 27 juta dari era SBY. Di mana SBY di klaim berhasil menurunkannya ke 27 juta dari 36 juta jiwa peninggalan pemerintahan sebelumnya.

Sama halnya dengan pengangguran. Selama 10 tahun pemerintahan SBY, klaim dia, pengangguran berkurang sebanyak 3,01 juta orang atau, 301 ribu orang per tahun. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda