kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Daya Tahan Hidup Perempuan di Aceh Lebih Tinggi Dibanding Laki-laki, Begini Pandangan Psikolog

Daya Tahan Hidup Perempuan di Aceh Lebih Tinggi Dibanding Laki-laki, Begini Pandangan Psikolog

Kamis, 09 Maret 2023 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Psikolog ternama di Aceh Dra. Nur Janah Alsharafi


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk perempuan di Provinsi Aceh lebih tinggi daripada laki-laki. 

Angka harapan hidup perempuan tercatat sebesar 72,16 tahun pada 2022. Angka tersebut meningkat 0,22 tahun dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 71,94 tahun.

Sementara angka harapan hidup penduduk laki-laki di Provinsi Aceh rata-rata sebesar 68,26 tahun pada 2022. Sedangkan pada 2021 sebesar 68,07 tahun.

Menanggapi hal itu, Psikolog ternama di Aceh Dra. Nur Janah Alsharafi mengatakan, daya tahan hidup perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki perlu dikaji dari beberapa hal. 

Pertama, ada riset yang menyebutkan bahwa volume otak perempuan menyusut lebih lambat dibanding laki-laki. Ditemukan bahwa lobus frontal dan lobus temporal perempuan lebih lambat menyusut (Rubben C. Gur). L frontal mengendalikan daya nalar, L temporal mengendalikan daya ingat. 

Kedua, intuisi perempuan disebutkan lebih tajam dibanding laki-laki. Intuisi ini memegang peran penting dalam pengambilan keputusan, sehingga dengan intuisi (logika hati) yang tajam maka perempuan lebih luwes dalam memutuskan. Dan ini membuatnya lebih lentur menghadapi keadaan. 

“Selanjutnya, perempuan memiliki lapisan lemak lebih banyak dibanding laki-laki dan perempuan lebih bereaksi terhadap sentuhan. Artinya perempuan memiliki daya tahan stres yang lebih lentur dan lebih mudah ditenangkan,” jelasnya kepada Dialeksis.com, Kamis (9/3/2023). 

Di samping itu, kata dia, perempuan merupakan makhluk kuat terbukti dengan beberapa keunggulan tersebut dan masih banyak lagi. Perempuan juga lebih diterima ketika mengekpresikan emosinya dibandingkan laki-laki. 

“Hal inilah membuat perempuan lebih mudah katarsis ketika ia punya masalah. Tentunya ini membuatnya ringan dan lebih sehat mentalnya,” ucapnya. 

Untuk itu, sambungnya, temuan tersebut sangat wajar jika perempuan memiliki harapan hidup lebih baik. “Anak perempuan nangis akan ditenangkan. Namun anak laki-laki yang nangis dianggap cengeng,” imbuhnya. 

Namun, kata Nur Jannah, di sisi lain juga perlu dicatat, ada riset yang menyebutkan bahwa perempuan lebih rentan depresi dibanding laki-laki. Sehingga hasil temuan BPS tersebut hendaknya disikapi secara proporsional sesuai dengan kondisi waktu dan lokasi tertentu. (Nor)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda