kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Daya Beli Masyarakat Menurun, Pedagang Daging Meugang Mengeluh

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pedagang Daging Meugang Mengeluh

Senin, 03 Juni 2019 21:48 WIB

Font: Ukuran: - +

Sejumlah pedagang  daging di Kota Matang Glp Dua, Bireun sedang melayani pembeli.  Pedagang mengeluh  daya beli masyarakat sangat menurun tahun ini. (Foto : Fajrizal)



DIALEKSIS.COM | Bireuen - Harga Daging Meugang hari pertama menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah di Kabupaten Bireuen dijual bervariasi.

Amatan Dialeksis.com, Senin (3/6/2019) di tempat penjualan daging di Kota Matang Glp Dua harga daging meugang dijual satu kilogram Rp 170.000 ribu hingga Rp 160.000.

"Kalau pagi tadi kami jual dengan harga Rp 170.000 ribu sekarang sudah siang kami jual Rp 160.000 ribu,"kata Makabin pendangan daging meugang saat di temui di Kota Matang Glp Dua.

Menurutnya Meugang kali ini sangat berbeda dengan Meugang tahun lalu. Meugang tahun i ini daya beli masyarakat sangat menurun.

"Biasanya kalau sudah lewat Jam 1 siang. Daging lembu ini sudah habis terjual. Meugang kali daging lembu saya dari 150 Kg baru terjual 70 Kg,"jelas Makabin.

Makabi menduga menurunya daya beli masyarakat karena tidak ada uang, begitu dengan proyek pemerintah mulai APBA dan APBK belum berjalan.

"Hana proyek Pemerintah. Hana perputaran peng bak masyarakat. Daya beli kurang,"ujar Makabin.

Hal yang sama juga dikatakan penjual daging Meugang di Kota Bireuen, seperti diutarakan oleh Amrizal. Ia mengakui daya beli masyarakat meugang kali ini sangat menurun.

"Kureng that lagot. Walaupun tapeublo harga standar Rp 160 ribu. Sepi pembeli,"kata Amrizal.

Amatan Dialeksis.com disejumlah titik lokasi penjualan daging meugang di Kabupaten Bireuen seperti di Gandapura, Kota Bireuen dan Kota Matang Glp Dua aktivitas pendangan sepi pembeli. (Fajrizal)


Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda