Beranda / Berita / Aceh / Darurat HIV/AIDS di Banda Aceh, Ketua IDI Aceh Gencar Edukasi Cegah dan Penindakan

Darurat HIV/AIDS di Banda Aceh, Ketua IDI Aceh Gencar Edukasi Cegah dan Penindakan

Rabu, 12 Juni 2024 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Dr dr Safrizal Rahman MKes SpOT, Ketua IDI Wilayah Aceh Periode 2021 - 2024. Foto: net


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Meningkatnya kasus HIV/AIDS di Banda Aceh memicu kedaruratan. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman, Sp.OT, menggalakkan edukasi pencegahan sekaligus mendesak penindakan tegas untuk mengatasi masalah ini.

"Kasusnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Basis pengetahuan masyarakat kita terhadap AIDS masih sangat lemah, sama seperti pengetahuan mereka terhadap kesehatan secara umum," ujar Safrizal kepada Dialeksis.com (12/06/2024).

Dinas Kesehatan Banda Aceh merilis data mengejutkan. Sejak 2008 hingga Mei 2024, tercatat 441 kasus Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dengan rincian 336 kasus HIV dan 105 kasus AIDS. Penularan didominasi oleh kelompok laki-laki seks laki-laki (LSL) atau homoseksual.

Safrizal menilai perubahan gaya hidup berisiko turut berkontribusi pada peningkatan kasus ini. 

"Meskipun pemerintah sadar, tindakan yang dilakukan masih reaktif dan belum terfokus pada kebijakan preventif," kritiknya.

Menghadapi kedaruratan ini, Safrizal menggalakkan penguatan edukasi tentang HIV/AIDS dan pencegahannya. 

"Perlu pendekatan lebih konkret dengan memprioritaskan komponen pendidikan kesehatan," ujarnya.

Bagi generasi muda yang rentan, dia mengusulkan pemanfaatan media sosial dan platform populer menyebarkan konten edukatif. 

"Kegiatan edukatif dan peer-to-peer education bisa sangat efektif," tambahnya.

Selain edukasi, Safrizal mendorong penindakan tegas dalam penanganan HIV/AIDS. 

"Upaya preventif dan pencegahan penyebaran HIV sangat penting. Kita tidak bisa hanya mengandalkan tindakan setelah kasus terjadi," tegasnya.

Dia mendorong kolaborasi pemerintah, IDI, dan masyarakat mengatasi persoalan darurat ini. 

"Pemerintah harus menjadi pemimpin dan kita semua terlibat dalam gerakan bersama menangani darurat HIV/AIDS di Banda Aceh," serunya

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda