DIALEKSIS.COM | Takengon- “ Kalau masyarakat mau mengolah lahan untuk perkebunan jangan membakar lahan. Dampaknya sangat besar, kalau bukan kita yang menjaga alam ini siapa lagi yang mau kita harap,” kata Dandim 0106 Aceh Tengah Letkol. Teddy Sofyan.

Dandim 0106 kecewa dengan sikap masyarakat yang mengolah kebunya dengan cara membakar lahan. Ini bukan hanya merusakan lingkungan, namun bisa berhadapan dengan hukum, jelasnya.

Dandim mengucapkan terima kasih kepada kesatuanya yang dibantu pihak Polri dan Polhut dalam memadamkan api di lahan perkebunan masyarakat. Api yang mampu dipadamkan itu, adalah hasil kerja keras semua pihak, sebutnya.

Hal itu dikatakan Dandim 0106 Aceh Tengah Letkol. Teddy Sofyan, kepada Dialeksis.com, Kamis, (4/3) sehubungan dengan adanya yang membakar lahan.

Menurut Dandim, kebakaran lahan di Arul Kumer, Silih Nara, Aceh Tengah, akibat warga membakar lahan untuk membuka perkebunan, menurut Dandim adalah perbuatan yang salah.

“Lokasinya sekitar 10 kilometer dari Arul Kumer, harus mengendarai sepeda motor kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki, demi memadamkan api. Alhamdulilah api berhasil dipadamkam, jelasnya.

Kebakaran lahan ini menurut Dandim seharus tidak terjadi, bila semua pihak tidak mengandalkan ego pribadi, demi membuka lahan perkebunan seharusnya tidak membakar lahan, sebutnya. “Silakan berkebun, namun jangan membakar lahan,” pinta Dandim. (baga)