Beranda / Berita / Aceh / Dampak Corona, Masyarakat yang Mengurus KTP-el di Langsa Berkurang

Dampak Corona, Masyarakat yang Mengurus KTP-el di Langsa Berkurang

Rabu, 18 Maret 2020 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Hendra Vramenia

Kepala Disdukcapil Kota Langsa, Ibrahim Latief (baju putih) saat memantau pengurusan dokumen Adminduk. [Foto : IST/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Langsa - Efek isu virus corona (Covid 19) yang kian mewabah menyebabkan masyarakat 

yang mengurus KTP elektronik dan administrasi kependudukan lainnya di Disdukcapil Kota Langsa berkurang. 

"Biasanya, setiap hari masyarakat yang mengurus KTP el dan adminduk lainnya seperti kartu keluarga (KK), akte kelahiran, akte kematian, akte perceraian, surat pindah dan lain sebagainya mencapai 200 sampai 300 orang per hari. Tetapi mulai beberapa hari ini sudah mulai berkurang secara drastis, akibat isu virus corona," kata Kepala Disdukcapil Kota Langsa, Ibrahim Latif, kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).

Mantan kepala Dinas Syari'at Islam Kota Langsa ini juga mengimbau kepada masyarakat, agar masyarakat lebih banyak memfokuskan diri pada ibadah, berzikir, membaca Al Quran, mendirikan shalat berjamaah lima waktu di masjid dan lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, ketimbang mengurus KTP yang berkerumunan dengan orang banyak.

"Tunda dulu urusan KTP, kecuali menyangkut dengan BPJS, rumah sakit atau kepentingan yang urgen lainnya, " imbuh Wak Him panggilan akrab Ibrahim Latif.

Wak Him menambahkan, nanti apabila telah reda isu wabah virus corona, silahkan masyarakat berbondong bondong lagi mengurus KTP dan administrasi kependudukan dan silahkan beraktivitas kembali sebagai mana biasa. Tetapi sekarang bersabarlah dulu.

"Mari kita waspada, tetapi jangan panik, virus vorona itu milik Allah Swt, kita juga milik-Nya, akan kembali kepada Allah SWT. Maka kita berikhtiar, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan melaksanakan segala amar makruf dan nahi munkar, dan insya Allah kita Husnul khatimah," tutup Wak Him. (MHV)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda