kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Cuaca Panas di Aceh Warga Diimbau Hindari Api

Cuaca Panas di Aceh Warga Diimbau Hindari Api

Selasa, 03 Maret 2020 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Seorang petani berdiri di tengah sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. (Foto: Beritagar)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh menyatakan musim kemarau masih terus terjadi di Provinsi Aceh pada bulan Meret ini. 

“Cuaca panas yang jarang terjadi hujan membuat suhu udara bergerak naik dan kelembaban/uap air di udara semakin berkurang,” kata Kepala Seksi dan Informasi BMKG Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad, kepada Dialeksis.com, Selasa (3/3/2020). 

“Saat ini suhu udara maksimum mencapai 33 derajat celsius dan itu merupakan sudah masuk dalam kategori menengah dan memang terasa cukup panas, bahkan menyengat,” ujar Zakaria.

Pada saat memasuki puncak musim kemarau maka suhu udara meningkat bisa mencapai 36, 8 derajat celsius dan sudah termasuk kategori tinggi, namun belum tergolong sebagai cuaca ekstrem.

“Apabila sudah dikatakan sebagai cuaca ekstrem, maka telah melebihi tiga derajat seperti biasanya, sebelumnya saat puncak musim kemarau memang suhunya 36,8 derajat celsisus,” tutur Zakaria.

Tambahnya, meskipun demikian bukan berarti tidak terjadinya hujan di wilayah Provinsi Aceh, hanya saja terjadi hujan dalam intensitas ringan hingga sedang saja, karena tidak ada pembentukan awan-awan konvektif.

“Jadi meskipun sudah memasuki musim kemarayu bukan berarti tidak terjadinya hujan, hanya saja intensitasnya ringan hingga sedang,” kata Zakaria. 

Pada musim kemarau ini beberapa hari terakhir banyak terjadi kebakaran rumah dan juga kebakaran hutan disejumlah wilayah kabupaten/ kota Propinsi Aceh 

“Kondisi ini sangat dimungkinkan karena Aceh sekarang sudah dalam musim kemarau. Untuk itu BMKG Aceh menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati terhadap api dan juga gelombang tinggi,” imbau Zakaria. (ZU)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda