Cuaca Panas, BPBD Aceh Besar Minta Masyarakat Tidak Bakar Sampah
Font: Ukuran: - +
Ridwan Jamil SSos MSi, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar. [Foto: MC Aceh Besar]
DIALEKSIS.COM | Kota Jantho - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, meminta masyarakat tidak membakar sampah untuk sementara waktu. Pembakaran sampah disaat cuaca panas yang sedang melanda, jadi pemicu dari setiap kebakaran lahan yang terjadi di kawasan Aceh Besar.
"Masyarakat tidak boleh membakar sampah selagi cuaca panas ini masih melanda, baik itu sampah perkebunan maupun sampah lainnya, hanya boleh ditimbun dulu untuk sementara waktu," ucap Ridwan Jamil SSos MSi, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar, di Kota Jantho, Jumat (28/7/2023) sore.
Menurutnya, kebakaran lahan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir disebabkan pembakaran sampah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi masyarakat yang tetap melakukan pembakaran sampah, dan mengakibatkan terjadinya kebakaran lahan, akan diproses secara hukum.
"Saya ingatkan, jika kedapatan melakukan pembakaran dan mengakibatkan kerugian maupun kegaduhan, akan diproses secara hukum," tegasnya.
Kemudian, Ridwan Jamil menutur, Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Aceh Besar memang selalu siap siaga untuk melakukan pemadaman.
Namun dalam hal itu, tidak dibenarkan membuat petugas Damkar bekerja ekstra, untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan akibat ulah pembakaran sampah.
"Petugas memang selalu siap siaga, tapi bukan dalam artian masyarakat secara asal-asalan dapat menyulutkan api. Bukankah mencegah itu lebih baik dari pada mengobati," imbuhnya.
Selain itu, Ridwan Jamil menyebutkan, sejak tanggal 23 hingga 28 Juli 2023, jumlah kebakaran lahan yang terjadi di kawasan Aceh Besar mencapai 12 titik yang berbeda. Bahkan sebelum tanggal tersebut, setiap harinya juga terjadi kebakaran lahan akibat pembakaran sampah.
"Dalam enam hari terakhir saja sudah 12 titik kebakaran yang terjadi, saya sangat berharap kejadian seperti ini tidak terus berlanjut kedepannya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Pj Bupati Aceh Besar Muhaammad Iswanto SSTP MM, kepada awak media, mengatalan bahkan hingga kini, petugas pemadam kebakaran BPBD Aceh Besar bersama TNI, Polri, dan warga aktif memadamkan kebakaran hutan di lembah Gunung Seulawah dan beberapa kawasan lain di Aceh Besar.
“Sampai 26 Juli 2023 jumlah karhutla di Aceh Besar tercatat 82 kali. Dan yang terbanyak terbakar adalah lahan ilalang, lahan rumbia dan sebagian rumpun bambu. Kami sudah meminta warga tidak membakar lahan ketika membuka areal usaha tani atau perkebunan,” jelasnya.
Selain itu, BPBD Aceh Besar juga telah membentuk Relawan Kebakaran (Redkar) yang terdiri dari dua personil tiap Gampong dengan total keseluruhan 1.208 relawan. Karena, penanggulangan Karhutla tidak bisa dikerjakan secara parsial apalagi ego sektoral, sebab bencana ini melintasi batas administrasi provinsi maupun kabupaten/kota dan tentu saja gampong atau desa.(**)