Beranda / Berita / Aceh / Covid-19, Masyarakat Aceh Mulai Taat Prokes

Covid-19, Masyarakat Aceh Mulai Taat Prokes

Kamis, 22 Juli 2021 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepatuhan Protokol Kesehatan (Protkes) masyarakat Aceh kian baik. Hasil monitoring Tim Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasional periode 12 - 18 Juli 2021, sekitar 88,91 persen masyarakat yang dimonitor sudah memakai masker, dan 91,14 persen makin menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

“Perilaku Protkes masyarakat lebih baik daripada hasil monitoring dua pekan sebelumnya,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Kamis (22/7/2021). 

Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, hasil monitoring periode 5 - 11 Juli 2021 lalu, tingkat pemakaian masker di kalangan masyarakat yang dimonitor sekitar 88,34 persen. Sedangkan menjaga jarak dan menghindari kerumuan sekitar 90,35 persen. Apabila disandingkan dengan 10 provinsi di Sumatera, Aceh berada pada urutan ke empat. 

Sedangkan hasil monitoring terakhir, lanjut SAG, peringkat itu terkoreksi. Tingkat pemakaian masker di Aceh menjadi 88,34 persen, dan berada pada urutan ketiga setelah Kepulauan Riau dan Sumatera Barat. Pemakaian masker di dua daerah ini masing-masing 93,75 persen dan 91,13 persen. Sementara pemakaian masker rerata nasional sekitar 90,97 persen. 

Dari sisi menjaga jarak dan menghindari kerumunan, Aceh menduduki posisi kedua setelah Kepulauan Riau. Rerata menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Aceh mencapai 91,14 persen, Kepulauan Riau sekitar 93,55 persen. Sedangkan menjaga jarak dan menghindari kerumunan secara nasional berada pada kisaran 88,83 persen.  

“Masih ada ketimpangan menerapkan Protkes di Aceh. Perilaku memakai masker belum sepenuhnya paralel dengan perilaku menjaga jarak. Idialnya, keduanya mesti seiring sejalan agar efektif mencegah penularan dan penyebaran virus corona,” tutur SAG. 

Namun demikian, katanya, peningkatan kesadaran masyarakat memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan tersebut patut diapresiasi. Kesadaran itu tidak terlepas dari peran setiap komponen pemerintah, semua elemen masyrakat, dan media massa yang terus-menerus menyampaikan informasi yang benar tentang virus corona dan Covid-19.  

Media massa yang saban hari memberitakan penanganan Pandemi Covid-19 di Aceh telah mengubah persepsi publik terkait virus corona dan Covid-19 itu. Masyarakat kian menyadari virus corona itu nyata meski tidak kasat mata, dan Covid-19 itu fakta yang telah merengut banyak nyawa masyarakat Aceh, SAG.  

Sebagaimana pernah diberitakan, Satgas Penanganan Covid-19 Nasional memantau perilaku masyarakat di permukiman, jalan umum, restoran, kedai, tempat wisata, ruang olahraga publik, mall, terminal, perkantoran dan sekolah, di setiap kabupaten/kota, di tanah air.  

Tim monitoring kepatuhan Protkes yang terdiri dari personil TNI, Polri, dan Duta Perubahan Perilaku mencatat perilaku masyarakat memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan setiap saat. Data-data dikirim secara real-time melalui aplikasi yang tersambung dengan sistem Bersatu Melawan Covid-19 (BLC): satu data Covid-19 Nasional. 

Laporan lapangan berupa data dan foto-foto di pelbagai titik pantau diolah dan dianalisis di Bidang Data dan IT Satgas Covid-19 Nasional, dan dilaporkan secara mingguan sebagai gambaran tingkat kepatuhan Protkes masyarakat setiap daerah di tanah air. 

Kasus kumulatif 

Selanjutnya ia melaporkan, kasus Covid-19 di Aceh secara akumulatif telah mencapai 21.161 orang, per 22 Juli 2021. Jumlah penderita yang sedang dirawat sebanyak 3.930 orang. Para penyintas Covid-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 16.301 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 930 orang. 

Data kasus Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang bertambah lagi sebanyak 103 orang, pasien yang sembuh 57 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah lagi satu orang di Aceh. 

Penderita baru tersebut meliputi warga Banda Aceh sebanyak 24 orang, Aceh Besar 22 orang, warga Aceh Utara dan Aceh Singkil sama-sama 10 orang. Kemudian warga Langsa sebanyak tujuh orang, dan warga Pidie enam orang. 

Selanjutnya, warga Aceh Tamiang lima orang, warga Aceh Tenggara, Lhokseumawe, Bireuen, Simeulue, dan Aceh Barat, masing-masing tiga orang. Lebih lanjut warga Nagan Raya sebanyak dua orang, warga Gayo Lues dan Pidie Jaya sama-sama satu orang. 

Sementara itu, pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 57 orang, meliputi warga Simeulue 21 orang, Aceh Jaya 13 orang, dan warga Banda Aceh sebanyak 10 orang. Kemudian warga Sabang delapan orang, Aceh Tengah tiga orang, dan warga Aceh Besar dua orang. 

“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi satu orang, warga Kota Banda Aceh,” jelasnya. 

Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 871 orang, meliputi 744 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.  

Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.577 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.409 orang, sedang isolasi di rumah 144 orang, dan 24 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya. (*)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda