Commersyiana, Marketplace Unsyiah yang Siap Tampung Karya Civitas
Font: Ukuran: - +
Logo marketplace Commersyiana milik Unsyiah
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di bawah Unsyiah Press kini sudah memiliki marketplace berupa website yang memfasilitasi dan menampung hasil kratifitas dan inovasi civitas Unsyiah dan stakeholdernya untuk proses jual beli.
Marketplace tersebut dinamai Commersyiana yang dapat diakses melalui unsyiahpress.unsyiah.ac.id/commersyiana. Sebelumnya sejak awal April 2020 Unsyiah Press sudah ikut ke dalam market place nasional yang sudah exist yaitu Tokopedia di https://www.tokopedia.com/unsyiahpress dan Shopee di https://www.shopee.co.id/unsyiahpress.
Kepala Unsyiah Press, Dr Taufiq Abdul Gani saat dihubungi, Minggu (26/4/2020) mengatakan, selama ini banyak produk Unsyiah terutama buku, hanya beredar di kalangan sesama antara dosen dan mahasiswa saja.
"Buku itu kan punya nilai akademis dan finansial, kalau peredarannya cuma antara mahasiswa dan dosen di internal, maka karya itu tidak akan meluas," jelas Taufiq.
"Buku itu kan harusnya ada di toko buku. Terlebih sekarang sudah zamannya online. Makanya mulai tahun ini karya civitas Unsyiah harus ada di marketplace," tambahnya.
Hal inilah, lanjut Taufiq, menjadi alasan pihak kampus mengembangkan e-commerce sendiri hingga lahirnya Commersyiana.
"Tidak hanya ekslusif pada buku saja yang dijual. Konsepnya kita masih coba perkenalkan dan ini juga menjadi bagian mengisi kekosongan kalau sebenarnya produk-produk Unsyiah itu sudah banyak dihasilkan dari lab, namun peredarannya tidak terorganisir," jelas Kepala Unsyiah Press itu.
"Makanya kita bergerak melalui institusi, supaya nilai finansialnya bisa masuk menjadi pendapatan Unsyiah yang real, terbukukan dan terposting di dalam keuangan Unsyiah," tambahnya.
Taufiq juga berujar, pihaknya tidak menyangka dengan adanya e-commerce tersebut, produk-produk seperti buku yang berasal dari Unsyiah kini dibeli oleh masyarakat luas hingga Papua, Makassar, Palangkaraya.
"Dulunya kita tidak membayangkan bisa sejauh ini," jelasnya.
"Kita juga bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita yang di Sigli. Mereka kan mengeluarkan produk seperti kue-kue. Maka kita ajak dan kita bantu untuk dipasarkan di e-commerce Unsyiah," tambah Taufiq.
Commersyiana sendiri tidak menerima pembayaran cash, sebagai kebijakan tetap di Unsyiah Press. Pembayaran dilakukan secara cashless dan online. Saat ini Commersyiana sudah terintegrasi dengan payment gateway yang disediakan oleh Xendit, salah satu perintis perusahaan Fintech yang berlisensi dan terpercaya di Indonesia.
Pembayaran dapat dilakukan melalui internet dan mobile banking yang disediakan oleh Bank BNI, Mandiri, Permata. Bisa juga dilakukan secara online melalui Kartu Kredit Visa dan Master, toko Alfamart Group. Sedangkan untuk e-Wallet OVO, DANA dan LinkAja akan diimplementasikan awal bulan Mei 2020 ini.
Penghantaran (shipping) bisa dilakukan dengan cara ambil sendiri (local pickup) atau jasa kurir GoSend atau JNE. Aplikasi Commersyiana sudah terintegrasi lewat API (Application Program Interface) dengan GoSend atau JNE sebagai perusahaan jasa kurir dan juga Google Service sehingga jarak dan biaya penghantaran dapat dikalkulasi langsung dan ditambahkan dengan perbelanjaan barang.
"Harapannya, fasilitas ini dapat memberikan manfaat bagi BLU Unsyiah dan Civitas di era modern ini. Apalagi pengalaman pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung saat ini, disaat phisical distancing dilakukan, aktivitas online adalah pilihan," pungkas Taufiq. (sm)