DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ustadz Hanan Attaki menyentil fenomena penebangan satu-satunya pohon yang sempat viral dan dijuluki pohon jeju oleh warganet di Banda Aceh oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Pantai Ulee Lheue.
Hal ini disampaikan dalam acara Banda Aceh Muharram Festival 1447 H yang digelar di Balai Kota Banda Aceh pada Kamis (17/7/2025) malam.
"Kiamat manteng yuk tanom pohon (kiamat saja disuruh tanam pohon), tanyo tayak koh (kita malah datang menebang), yang kiban jeut (bolehkah seperti itu?),” ujar Ustadz Hanan Attaki dalam bahasa Aceh yang juga merupakan putra Aceh berkarir di kancah nasional.
Ia kemudian mengaitkannya dengan nilai-nilai Islam yang menekankan cinta lingkungan, bahkan dalam situasi ekstrem sekalipun.
“Nabi pernah ke ziarah kubur sahabatnya, lalu menanam pelepah pohon di atas kuburan itu. Nabi bersabda, selama pohon itu tumbuh di sana, ahli kubur akan diringankan dari siksa kubur," ujarnya.
Pohon yang disinggung Ustadz Hanan Attaki itu adalah jenis Soga (Peltophorum pterocarpum), yang dalam bahasa Aceh dikenal sebagai Bak Asan Teunget.
Beberapa waktu lalu, pohon ini mendadak viral di media sosial karena bunganya yang berwarna kuning cerah dan tumbuh mekar indah di tepi Pantai Ulee Lheue. Warganet menyebutnya “pohon jeju” karena keindahannya mengingatkan pada bunga sakura khas Korea Selatan.
Ribuan warga Banda Aceh dan sekitarnya datang berbondong-bondong ke pantai hanya untuk berfoto di bawah pohon tersebut.
Banyak dari mereka mengunggah foto di TikTok dan Instagram, menjadikannya sebagai spot wisata dadakan yang memperindah wajah kota.
Namun, tak berlangsung lama. Pohon itu tiba-tiba ditebang oleh orang tak dikenal, menimbulkan kemarahan publik dan sorotan berbagai pihak.
Dalam konteks itu, Ustadz Hanan mengatakan bahwa jika pada saat kiamat sekalipun masih dianjurkan untuk menanam pohon, maka selama dunia ini masih berputar, sudah menjadi kewajiban untuk menjaga setiap pohon, setiap helai daun, dan setiap bunga yang tumbuh.
"Kalau kiamat pun kita masih disuruh menanam pohon, maka selama dunia masih hidup, kita harus menjaga setiap pohon, setiap daun, setiap bunga yang tumbuh,” pungkasnya. [nh]