CEO PT Trans Continent: BUMD di Aceh Harus Jadi Agen Perubahan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Alfi Nora
CEO PT Trans Continent Ismail Rasyid. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Selepas Dialeksis.com mempublikasikan tulisan analisis yang ditulis Direktur Utama Lingkar Sindikasi Grup, Aryos Nivada yang berjudul “Kaji Ulang Keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)”. Menarik bagi CEO PT Trans Continent Ismail Rasyid menyampaikan pandangannya terkait keberadaan BUMD kepada Dialeksis.com, Rabu (18/1/2023).
Rasyid mengatakan, keberadaan BUMD di Aceh harus menjadi agen perubahan dan pembangunan daerah supaya dunia bisnis cepat bergerak.
“Karena kalau mengharapkan dari anggaran regular pemerintah sangat sulit, karena sudah dikhususkan untuk pos-pos tertentu dan tidak gampang dirubah ke mata anggaran lainnya,” kata Alumni FEB USK itu.
Tetapi, sambungnya, kalau BUMD bergerak lebih fleksibel dan cepat bisa mengikat kerjasama dengan swasta juga agar bisa berlari cepat.
Ia menyampaikan, dalam rangka menjaga kestabilan ekonomi daerah, BUMD bisa menjadi salah satu penggerak dan perpanjangan tangan pemerintah untuk membantu dan menjaga kestabilan inflasi daerah.
Misalnya, kata dia, membangun pusat penampungan dan distribusi komoditi yang menjadi kebutuhan pokok (sembako) seperti, beras, ikan, daging, ayam, minyak goreng, bawang, cabe, termasuk sayur mayur.
“Hal yang perlu dipertimbangan adalah lokasi, jumlah stok yang terjamin, kualitas serta harga yang stabil, ini tentunya membutuhkan infrastruktur yang memadai seperti Cold Storage dan Chiller sesuai dengan volume penyimpanan,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut, Rasyid menjelaskan, dalam menghadapi musim tertentu seperti menjelang bulan Ramadhan atau Lebaran dan juga kondisi alam tertentu, maka perlu menjaga supply chain atau rantai pasok dari kebutuhan dan demand supply product kebutuhan masyarakat sangatlah perlu adanya perencanaan, pelaksanaaan, pengawasan yang baik serta evaluasi tentunya untuk terus memberikan hasil yang positif dan manfaat yang maksimal. [NOR]