Beranda / Berita / Aceh / Cek Mu Dukung Hendra Budian, Kecam Tindakan TM Nurlif

Cek Mu Dukung Hendra Budian, Kecam Tindakan TM Nurlif

Jum`at, 23 September 2022 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Kader Senior Partai Golkar Aceh, Teuku Mudassir atau akrab disapa Cek Mu. [Foto: ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kader Senior Partai Golkar Aceh, Teuku Mudassir mengatakan, dirinya mendukung penuh upaya Hendra Budian untuk memperjuangkan hak politiknya di Mahkamah Partai Golkar.  

Menurut Cek Mu, sapaan akrabnya itu, selama ini Partai Golkar Aceh diuntungkan dengan keberadaan Hendra Budian di posisi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh. Kedekatan Hendra dengan rakyat dipandang mampu mendongkrak popularitas Partai Golkar Aceh.

“Saya berharap upaya Hendra Budian menempuh upaya hukum di Mahkamah Partai Golkar dapat menjadi pelajaran penting bagi Ketua DPD I Partai Golkar Aceh (TM Nurlif-red) agar tidak lagi menggunakan kekuasaannya untuk melakukan manipulasi terhadap kader-kader partai, karena bisa merugikan langkah politik partai ke depan,” ujar Cek Mu kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Jumat (23/9/2022).

Di samping itu, Cek Mu menegaskan, TM Nurlif selaku Ketua DPD I Partai Golkar Aceh harusnya lebih fokus pada agenda-agenda politik partai menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, baik dengan melakukan konsolidasi menyeluruh ataupun dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Golkar.

“Jangan malah melakukan pembunuhan karakter kader yang justru sudah mendapatkan dukungan rakyat. Ini sudah sangat tidak sejalan dengan arahan dan program Ketum Golkar Bapak Airlangga Hartarto,” tegas Cek Mu.

Etisnya sebagai pimpinan partai, tegas Cek Mu lagi, TM Nurlif harus belaku bijak dan berfungsi mengayomi.

Cek Mu menegaskan, pemimpin adalah muara semua masalah kepartaian dan penengah dari semua konflik internal, jangan malah menjelma jadi sosok licik pemicu konflik dan mengadu domba kader partai.

“Selayaknya parpol sebagai organisasi politik modern seharusnya dikelola dengan manajemen organisasi yang baik, supaya tidak berubah menjadi gerombolan dan kawanan liar,” tegasnya.

Di penghujung statement, Kader Senior Partai Golkar Aceh itu berharap supaya peristiwa yang menimpa Hendra Budian menjadi kasus dan konflik terakhir yang terjadi di Golkar Aceh.

“Karena selain merugikan organisasi juga menjadi preseden (contoh) mengkhawatirkan bagi keberlangsungan kaderisasi generasi muda di tubuh Partai Golkar ke depan,” pungkasnya.(Akh)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda