Cegah Bakteri Brucellosis, Pemkab Aceh Tamiang Ambil Sampel Darah 445 Ekor Sapi
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan (Distanbunak) Kabupaten Aceh Tamiang telah melakukan tindakan proaktif dalam mencegah penyebaran penyakit brucellosis yang sedang menghantui hewan ternak di daerah tersebut. Sebanyak 445 ekor sapi telah diperiksa dengan mengambil sampel darah sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit tersebut.
"Jumlah sapi yang akan diambil sampel darah sebanyak 445 ekor tersebar di tujuh desa dan di empat kecamatan," kata Kepala Bidang Peternakan Distanbunak Aceh Tamiang Yunus di Aceh Tamiang, Sabtu (20/5/2023).
Penyakit brucellosis, yang sering kali dikenal sebagai penyebab keguguran pada hewan ternak, telah menjadi masalah serius di wilayah ini. Keguguran pada sapi dapat berdampak negatif terhadap populasi ternak dan berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi peternak setempat.
Pengambilan sampel darah itu bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit brucellosis, meskipun di Aceh Tamiang belum ditemukan kasusnya. Seluruh peralatan medis sampel darah hewan dibantu oleh Balai Veteriner Medan.
"Kami hanya mengambil darahnya saja, hasil sampel akan dikirim dan diperiksa di laboratorium Balai Veteriner Medan," katanya.
Ia mengatakan, penyakit ini menjadi masalah di kalangan peternak, karena sudah menyebar luas dan menimbulkan kerugian ekonomi. Brucellosis juga dapat menular terhadap hewan ternak seperti kambing dan sapi, bahkan ke manusia jika mengonsumsi susunya.
"Penyakit brucellosis bisa membuat sapi betina keguguran saat melahirkan. Kalau sapi pedet (anak sapi usia 0-8 bulan) sempat hidup biasanya akan mengalami kematian dini. Berpengaruh juga terhadap kemandulan sapi betina dan melukai alat kelamin sapi jantan," pungkasnya.