Beranda / Berita / Aceh / Catatan Kritis Jurnalis Ekonomi Aceh untuk Calon Pimpinan BPMA

Catatan Kritis Jurnalis Ekonomi Aceh untuk Calon Pimpinan BPMA

Senin, 23 Desember 2024 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Koordinator Jurnalis Ekonomi Aceh, Andika Ichsan menyampaikan sambutannya pada acara diskusi yang diselenggarakan JEA. Foto: dok JEA


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Proses Seleksi Pimpinan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menjadi harapan banyak pihak agar Badan Pemerintah dibawah Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini diisi oleh individu-individu yang kompeten dan memiliki keahlian dibidangnya, bukan berdasarkan kepentingan politik.

Koordinator Jurnalis Ekonomi Aceh, Andika Ichsan menyayangkan adanya pihak-pihak yang ikut nimbrung dalam proses seleksi ini, harusnya proses seleksi ini dilakukan secara transparan dan profesional. 

"Kita berharap proses seleksi Pimpinan BPMA ini benar-benar bersih dari kepentingan politik. Sebab, jika dari awal proses seleksinya sudah tarik ulur kepentingan, maka akan berdampak langsung pada masyarakat dan pembangunan negara" tutur Andika, Senin (23/12/2024).

Andika juga menekankan, bahwa profesionalisme dalam kepemimpinan BPMA perlu menempatkan orang-orang yang berpengalaman dan ahli. Tentu dengan harapan dapat bekerja secara efektif, efisien, dan transparan untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya. 

Memilih pimpinan BPMA berdasarkan meritokrasi, bukan titipan politik, juga akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah itu sendiri. Menurut Andika, ada beberapa alasan pentingnya mengisi Pimpinan BPMA dengan orang-orang profesional;

Pertama, Kompleksitas Industri: Sektor energi dan sumber daya mineral sangat kompleks, membutuhkan pemahaman mendalam tentang teknologi, regulasi, dan dinamika pasar global. Sosok profesional yang berpengalaman mampu menghadapi tantangan tersebut.

Kedua, Efisiensi dan Efektivitas Kebijakan: Profesionalisme membantu merancang kebijakan yang berbasis data, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat serta industri.

Ketiga, Menghindari Kepentingan Politik: Penempatan individu berbasis kompetensi dapat meminimalkan risiko intervensi politik yang merugikan, sehingga kebijakan lebih objektif dan transparan.

Keempat, Daya Saing Global: Pengelolaan sektor energi yang profesional akan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global, terutama dalam menarik investasi di bidang energi terbarukan dan eksplorasi sumber daya.

Langkah ini sejalan dengan harapan masyarakat agar BPMA sebagai lembaga yang strategis tidak hanya menjadi alat politik, tetapi benar-benar fokus pada keberlanjutan dan kemandirian energi untuk kepentingan daerah dan nasional.

Kita berharap, siapapun Pimpinan BPMA kedepan dapat menjalankan tugasnya dalam upaya pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan terhadap kontrak kerja sama kegiatan usaha hulu agar pengelolaan sumber daya alam Minyak dan Gas Bumi yang berada di darat dan laut di wilayah kewenangan Aceh dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI