Cabai Merah di Kota Langsa Rp 100 Ribu per Kg, Daging Berkisar Rp 170-180 Ribu per Kg
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
[Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Langsa - Jelang satu hari menuju Hari Raya Idul Adha harga bahan pokok di Pasar Kota Langsa masih melambung tinggi.
Salah satunya adalah Komoditas Cabai Merah yang tembus Rp 100 Ribu/Kg. Salah satu pedagang di Pasar Kota Langsa, Wak Sur (Panggilan akrabnya_Red) sebut bahkan sempat naik harga cabai ke Rp 120 Ribu/Kg.
“Man nyan han mungken ta publoe benan harga, jadi wak sur suah pue bloe rugo ajue bah lagot ajue bebagah,”
“Cuma itu gak mungkin kita jual segitu harganya, jadi wak sur jual rugi saja biar cepat habis,” katanya.
Untuk saat ini, harga cabai sudah mulai kembali ke Harga Rp 100 Ribu/Kg. Menurutnya harga itu masih terbilang mahal.
“Kadang masyarakat icah, i pegah kok meuhai that-that capli mirah,"
“Kadang masyarakat marah, kenapa mahal sekali-sekali cabai merah,” sebutnya.
Daging Rp 180 per Kg, Daging Sapi Kelas I Premium Tembus Rp 200 per Kg
Berdasarkan pantau Dialeksis.com, Pasar Kota Langsa terbilang padat Jelang Idul Adha. Salah satu masyarakat, Minawarni mengatakan, berburu bahan pokok untuk lebaran Idul Adha 1443 H.
“Cuma mahal semua harganya, cabai tadi Rp 110 Ribu/Kg, Daging 170-200 Ribu/Kg,” sebutnya.
Mendapati hal tersebut, Dialeksis.com memastikan kebenaran harga daging tersebut, benar saja beberapa gerai daging di Pasar rata menjual harga daging Rp 170-190 Ribu/Kg, namun itu tergantung bagian-bagian tertentu saja.
Salah satu pedagang daging, Muhib menyebutkan, Paha 180 Ribu/Kg, bagian badan seperti Rib dan Loin (Rusuk, dada, perut atas dan bawah) Rp 200/Kg.
“Kalau bagian Round atau belakang itu Rp 180 Ribu/Kg, sisanya harganya variasi,” tambahnya.
“Kita susah sekali jual daging sapi, inikan isu PMK jadi warga agak sedikit takut, cuma kadang terpaksa harus saya turunkan harga, supaya masyarakat mau beli, dan saya jamin sapi kita sudah lolos uji kesehatan bebas PMK dan dipilih secara khusus, gak sembarangan juga kita sembelih ini,” ujarnya.
Dirinya mengatakan, jika dagingnya tak habis maka nanti akan di packing untuk dijadikan Dry Aged. “Nanti kita kirim keluar daerah, namun alhamdulillah ini sudah mulai habis, bahkan tadi ada yang tanya tulang sapi apa masih ada, karena mau dijadikan sop untuk lebaran nanti, kebetulan sama kita sudah habis tadi,” ungkapnya sambil tertawa.
Dirinya merasa pesimis di awal karena ada isu PMK, namun ketika mulai berjualan dirinya sangat optimis dan malah dagangannya sudah habis total.
“Alhamdulillah sudah habis, rencana 10 Kg lagi kita sedekahkan saja kepada yang membutuhkan, ini sedang kita persiapkan, kita potong-potong dan kita bersihkan dulu,” pungkasnya. [ftr]