kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bupati Shabela Dampingi Wamenag RI Beri Kuliah Umum Di IAIN Takengon

Bupati Shabela Dampingi Wamenag RI Beri Kuliah Umum Di IAIN Takengon

Minggu, 17 April 2022 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM| Takengon - Wakil Menteri Agama RI, KH. Zainut Tauhid Sa’adi M.Si, yang berkunjung ke Aceh Tengah untuk menutup PTQ RRI ke 52 di Takengon, mempergunakan kesempatan hadirnya di tanoh Gayo untuk memberi kuliah umum yang berlangsung di Biro Rektorat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon, pada Sabtu (16/04/2022).

Pada kesempatan kuliah umum ini, Wamenag menyampaikan kuliah "Penguatan Strategi Pembelajaran Moderasi Beragama Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) utamanya di IAIN Takengon".

Pada Kesempatan yang sama, Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar pada sambutanya mengatakan, hadirnya Wakil Menteri Agama ini menjadi motivasi, yang tentunya berkolerasi dengan eksistensi IAIN Takengon sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang sebelumnya berstatus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dan sejak Tahun 2012 yang lalu telah meningkat status nya menjadi Institut Agama Islam Negeri.

"Kiranya tidak berlebihan, jika Kami mengapresiasi upaya dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon, yang menggagas dan memfasilitasi Kuliah Umum Wamenag RI yang telah berkesempatan hadir di tengah-tengah kita saat ini,” ujar Bupati Shabela.

"Selaku Pemerintah Daerah sangat mendukung upaya menambah wawasan serta memberi motivasi serta bagi seluruh Civitas Akademisi di lingkungan IAIN Takengon, sehingga diharapkan dapat melahirkan inovasi dan temuan baru berupa kajian naskah akademik maupun berupa evaluasi kebijakan bagi Daerah," Pungkas Bupati Aceh Tengah.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama RI, KH. Zainut Tauhid Sa’adi saat membuka paparan Kuliah Umum nya mengungkapkan, dirinya merasa bangga dan senang dapat hadir di Takengon Aceh Tengah terkhusus di IAIN Takengon.

Mengenai tema kegiatan, Zainut menilai sangat menarik, sebab perlu dibahas agar kehidupan beragama agar bisa membangun ukhuwah persaudaraan karena pemahaman agamanya minim.

“Sesuai dengan tema pemahaman dalam beragama perlu dimoderatkan, sehingga dalam kehidupan memahami agama tidak menuju kearah yang ekstrim, ini yang harus kita ubah dan kembalikan pada pemahaman yang sesungguhnya, agar kita tidak terjebak dalam hal saling menyalahkan,” ujar Zainut Tauhid Sa’adi Wamenag RI (rel/ baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda