Bupati Muzakkar: Meski Pandemi, Pemkab Bireuen Fokus Pencegahan Stunting
Font: Ukuran: - +
Pemerintah Kabupaten Bireuen menggelar Rembuk Stunting, Jumat (18/6/2021) di Oproom Kantor Bupati Bireuen Kawasan Cot Gapu. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen bersama stakeholder terkait membahas upaya pencegahan stunting tahun kedua. Acara tersebut berlangsung di Oproom Kantor Bupati Bireuen Kawasan Cot Gapu, Jumat (18/6/2021).
Kegiatan dibuka Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani, SH MSi. Turut dihadiri Ketua DPRK Rusyidi Mukhtar, S.Sos, Ketua TP PKK Hj Nurjannah Ali SH MM, Asisten III, kepala SKPK, Camat, Kepala Puskesmas, dan unsur terkait.
Bupati mengatakan, penanganan stunting telah dilakukan Pemkab Bireuen mulai tahun 2020 dan 2021 merupakan tahun kedua melalui pelaksanaan intervensi delapan aksi integrasi penurunan stunting.
Sedangkan berkaitan dengan perluasan lokasi fokus (locus-red), Pemkab Bireuen juga telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 29 Tahun 2020 tentang Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Bireuen.
"Harapan saya dengan kita duduk rembuk stunting, ada masukan, inovasi, pengayaan pemikiran sehingga kita dapat turunkan stunting, dan juga kita bisa menghasilkan suatu konsep atau hasil dari persepsi kita bersama terkait program kita laksanakan dan tepat sasaran," kata Bupati.
Menurut Muzakkar, berbicara persoalan stunting, pasti ada kaitan dengan masalah ekonomi dan juga sosial, untuk melakukan perbaikan dan memenuhi gizi keluarga, masyarakat dapat melakukannya apabila memiliki pendapatan yang memadai.
Hal ini dapat ditangani dengan program dana desa dan juga dari bantuan ekonomi mikro diberikan pemerintah, untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diharapkan dengan terjadi penggandaan pendapatan, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi anggota keluarganya.
Selain itu juga hal yang perlu difikirkan bersama yaitu, untuk memberdayakan kerja sama antara Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Tim Penggerak PKK, dan lainnya serta tersedia rumah gizi gampong setiap desa di Bireuen.
Keberadaan fasilitas itu untuk dapat mensosialisasikan hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan gizi bagi masyarakat di lokasi fokus penanganan stunting, bagi para Camat dan Keuchik agar melibatkan masyarakat dan pihak yang terkait dalam mendorong pencegahan stunting.
"Berikan masukan dan informasi kepada masyarakat, dan output dari kegiatan rembuk stunting ini diharapkan intervensi penurunan stunting bisa dilakukan secara terintegrasi dan target penurunan stunting bisa turun 14 persen tahun 2024 seperti diharapkan Bapak Presiden RI, bisa kita capai," kata Bupati.(*)