Bupati Aceh Tengah Sambangi Kawasan Pedalaman
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM| Takengon- Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar menjenguk rakyatnya yang berada di kawasan pedalaman Gayo. Bulan suciRamadan dimanfaatkan bupati untuk mempererat silaturrahmi dengan masyarakat yang relatif jauh dari kotaTakengon.
Minggu lalu, bupati dan rombongan mengunjungi Jamat, kecamatan Linge. Kali ini Shabela bersafari Ramadan ke Kemukiman Pamar, kecamatan Rusip, Sabtu (01/06). Wilayah Jamat merupakan ujung tenggara Aceh Tengah, dan Pamar merupakan ujung barat yang berbatasan dengan Pidie Jaya.
Saat melakukan kunjungan ke kawasan pedalaman ini, Shabela mengikutsertakan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bahkan turut serta pihak lainya di luar intansi pemerintah.
Kunjungan orang nomor satu di Aceh Tengah itu dimanfaatkan dengan baik oleh warga setempat, Mukim Pamar, Salihin, kepada bupati dan rombongan menyampaikan suka dukanya masyarakat yang jauh dari pusat kota ini.
"Pembangunan mesjid sulit sekali dibangun, kalau hanya dari swadaya masyarakat, Keadaan masyarakat yang hidup mengandalkan pertanian dan perkebunan,masih sulit membangun masjid" ungkap Salihin.
Selain itu, Salihin mengharapkan bantuan pembangunan jalan lingkungan, irigasi persawahan, hand traktor dan alat pemotong padi karena mayoritas masyarakat setempat bekerja sebagai petani di sawah.
"Untuk jalan Pak, jangan pikirkan pembebasan, masyarakat ikhlas dan mendukung pembangunan," kata Salihin.
Bupati Shabela bisa merasakan kesulitan yang dialami oleh masyarakat setempat, karena itu kunjungan kali ini juga membawa seluruh pimpinan OPD untuk melihat langsung kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat.
"Saya sangat mencintai Pamar, Puluhan tahun lalu saya ke Pamar masih jalan kaki, sekarang sudah bisa masuk mobil, ini adalah kondisi yang patut disyukuri," ungkapnya.
Lantas Shabela menegaskan Dinas Pertanian untuk segera tahun ini juga mendatangkan alat pertanian seperti Traktor dan alat pemotong padi.
Begitu juga untuk bantuan mesjid, melalui Dinas Perumahan dan Permukiman mendapat alokasi dana sebesar Rp. 90 juta yang akan dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat.
Untuk meningkatkan sumberdaya manusia, Shabela mengharapkan masyarakat setempat dapat memanfaatkan dana kampung untuk menyediakan tempat bagi anak-anak melanjutkan sekolah di Kota Takengon atau Banda Aceh.
"Jangan sampai anak-anak kita putus sekolah, mereka lah harapan kita yang akan ikut membangun Pamar dimasa depan," demikian Shabela.(Baga).