Beranda / Berita / Aceh / Bupati Aceh Tengah Lantik 8 Reje di Kecamatan Ketol

Bupati Aceh Tengah Lantik 8 Reje di Kecamatan Ketol

Minggu, 14 Maret 2021 12:45 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM| Takengon- Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar melantik dan mengambil sumpah delapan Reje Kampung (kepala desa) se-Kecamatan Ketol. Agenda pelantikan itu berlangsung Sabtu (13/03/2021) di Aula kantor Camat ketol.

Delapan reje yang dilantik itu; Sudirman (Kampung Gelumpang Payung), Salawati, S.Sos (Kampung Pantan Penyo), Mude Sedang (Kampung Bah), Kariadi (Kampung Buter), Misran, SH (Kampung Bintang Pepara), Syaparuddin (Kampung Buge Ara), Abd. Wahid (Kampung Jaluk), dan Ramli (Kampung Kekuyang).

Pada saat melantik dan mengambil sumpah delapan reje itu, Shabela Abubakar berpesan, para reje telah cukup berjasa dalam menata dan membina kehidupan masyarakat kampung. Reje bukan saja telah mampu berperan aktif dalam mengendalikan jalannya roda pemerintahan kampung, tetapi juga dalam memelihara ketertiban, kerukunan, ketentraman dan pembangunan masyarakat.

“Dengan diberlakukannya Undang - Undang Pemerintahan Aceh sekarang ini, maka semakin terbuka kesempatan bagi kita untuk kembali ke jati diri yang berakar pada adat dan budaya Gayo, yang kental dengan tata nilai dan norma, yang terbingkai dengan nuansa agama yang islami,” sebut Shabela.

Dijelaskan bupati, bahwa sistem pemerintahan di Tanoh Gayo ini, memiliki nilai luhur dan filosofi sakral, dimana Reje si musuket sipet, Imem si muperlu sunet, Petue si musidik sasat dan Rakyat Genap Mupakat, kesemua ini terbingkai dalam wadah Sarak Opat.

"Untuk itu, betapapun berat dan sulitnya halangan ke depan, harus dihadapi dengan arif dan bijaksana, sebagaimana juga disebutkan dalam falsafah adat Gayo, agama urum edet lagu zet urum sifet, murip ikandung edet, mate ikandung bumi, murip benar mati suci," ujar Shabela.

"Maknanya adalah bahwa dalam setiap tingkah laku, sikap, perbuatan, dan tindakan yang berhubungan dengan orang lain, selalu ada aturan dan disiplin dengan memakai tolok ukur adat istiadat, yang selalu berdampingan dengan tolok ukur agama" lanjutnya.

Shabela berharap kehadiran seorang Reje mampu menjadi suluh di dalam kegelapan, menjadi penyejuk di dalam kegerahan dan menjadi mata air bagi yang kehausan. Artinya tampilan seorang Reje hendaknya mampu memberi pencerahan kepada masyarakat.

Mampu menjadi contoh, mampu melindungi dan mengayomi masyarakat, serta sebagai pemimpin yang mampu mendorong dan memotivasi masyarakat untuk membangun.

Shabela juga berharap agar alokasi dana desa yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat, bukan sebaliknya, anggaran untuk kampung dipergunakan tidak seharusnya. Para Reje untuk mengelola administrasi keuangan dengan baik-baiknya.

Hadir pada pelantikan delapan reje itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Aceh Tengah, para Kepala SKPK di lingkungan Kabupaten Aceh Tengah, anggota DPRK, Forkopimcam Ketol, Mukim Ketol, Para Reje Se-Kecamatan Ketol, Petue, RGM, Imem. (baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda