Bunda PAUD Aceh: Orang Tua adalah Teladan Pertama dan Utama
Font: Ukuran: - +
Bunda Paud Aceh, Dr.Ir, Dyah Erti Idawati, MT menjadi pemateri dalam talkshow parenting TK Khalifah 3 di Banda Aceh, Sabtu (27/3/21). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebagai figur pertama dan merupakan pendidik utama, peran orang tua dalam membentuk karakter buah hati dianggap sangat penting. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi tauladan dan menerapkan pola pengasuhan penuh cinta dan kasih, agar anak akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik.
Hal itu disampaikan Bunda PAUD Aceh Dyah Erti Idawati saat menjadi narasumber dalam Talk Show Parenting TK Khalifa Aceh 3, di Hotel Seventeen, Banda Aceh, Sabtu ( 27/3/2021).
"Kita harus berikan contoh yang baik bagi anak, karena di usia keemasan anak dari usia 1 hingga 5 tahun itu, anak kita akan menyerap memori apa yang kita lakukan, dan itu akan mereka camkan dalam pikirannya hingga mereka dewasa," kata Dyah.
Karakteristik anak akan tercermin sesuai dengan karakter orang tuanya. Maka itu, kata Dyah, untuk membentuk karakter anak menjadi pribadi yang baik, para orang tua harus memandu dan mengarahkan si buah hati melalui keteladanan akhlak yang mulia yang diperlihatkan oleh orang orang terdekantnya.
"Misal bapak dari anak suka merokok, di sini peran ibu harus ektra dengan terus bimbing dan doktrin agar anak kita tidak begitu, begitu juga ayahnya, usahakan jangan merokok di depan anak, dalam penggunaan gadget juga begitu," ujarnya.
Dyah mengatakan, di setiap zamannya mendidik anak memang memiliki tantangan tersendiri. Seperti halnya saat ini, para orang tua dihadapkan pada pengaruh negatif perkembangan teknologi komunikasi digital. Jaringan Internet yang kian mudah diakses di seluruh wilayah menimbulkan dampak anak-anak mulai mengakses konten konten yang tidak sesuai dengan usianya.
Dan bahkan anak bisa mengakses narkoba melalui gawai mereka.
Oleh karena itu, Dyah mengingatkan para orang tua untuk tidak menjadikan gadget sebagai alat pendidik dan penghibur utama bagi anak-anak, artinya, anak-anak atau orang tua tidak menyibukan diri dengan gadget, dan lebih mengutamakn mengobrol, mengungkapkan isi pikiran dan hati secara langsung.
Karena itu, Dyah meminta orang tua untuk lebih proaktif berdialog dengan anak. Selain itu, orang tua diimbaunya tetap memberi pengawasan yang bijaksana terhadap anak.
“Berikan tempo untuk penggunaan gadget pada anak, jangan sampai gara-gara gawai anak akan rusak dan jauh dari kita,” pungkas Dyah. []