Buka Rakor GTRA, Asisten Sekda: Ini Tanggung Jawab Bersama
Font: Ukuran: - +
Dr. M. Jafar, SH, M.Hum Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Aceh
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Aceh, M Jafar, membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA), yang dilaksanakan di Hotel Hermes Palace, Jum’at (26/5/2023).
Kegiatan yang mengusung tema “Strategi Kebijakan dan Penguatan Lintas Sektor dalam Percepatan Reforma Agraria di Provinsi Aceh” itu, akan dilaksanakan selama 2 hari dan dihadiri oleh Tim Gugus Tugas Reforma Agraria dan sejumlah pejabat terkait lainya di Aceh.
M Jafar menyampaikan, reforma agraria merupakan kemitraan dan program strategis pemerintah yang dilaksanakan di seluruh Indonesia, yang mengurusi persoalan aspek zonasi dan kewenangan yang akan dilakukan oleh lembaga yang bersangkutan.
“Ini bukan hanya tugas Kementerian ATR/BPN saja seperti disampaikan tadi, bahwa ini tanggungjawab bersama, dan ini tidak terlepas dari Pemda dalam hal ini Pemerintah Aceh dan Kabupaten dan Kota di Aceh,” kata Jafar.
Sebagaimana diketahui pelaksanaan GTRA bertujuan untuk mewujudkan dan mengoperasionalkan kelembagaan sebagai payung penopang Program Reforma Agraria agar mampu mendorong percepatan pencapaian target-target nasional, baik yang terkait dengan penataan aset/asset reform (legalisasi dan redistribusi lahan), maupun penataan akses/access reform (pemberdayaan masyarakat dan peningkatan produktivitas tanah).
Karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergitas dan komitmen kuat bersama dari seluruh anggota GTRA untuk berkontribusi, demi mewujudkan cita-cita reforma agraria di Aceh.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Aceh Mazwar, menginginkan melalui kegiatan GTRA ini dapat memberikan dampak posistif dalam membentuk strategi bagi kebijakan serta penguatan di lintas sektor dalam percepatan reforma agraria di Aceh baik secara kualitas maupun kuantitas, serta membawa Aceh dapat bertengger di tingkat teratas dalam refomasi agraria ini.
Ia juga meminta, agar para peserta dapat memanfaatkan acara ini dengan baik untuk mendengar segala informasi yang disampaikan oleh narasumber yang sesuai bidangnya dan merumuskannya untuk kemajuan agraria di Aceh.