kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / BSI Diresmikan, Pengamat: Modal Lebih Besar, Bisa Genjot Ekonomi Aceh Sektor UMKM

BSI Diresmikan, Pengamat: Modal Lebih Besar, Bisa Genjot Ekonomi Aceh Sektor UMKM

Jum`at, 05 Februari 2021 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Pengamat Ekonomi, Rustam Effendi. [Dok. FB Pribadi]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengamat ekonomi, Rustam Effendi mengatakan, diresmikannya Bank Syariah Indonesia (BSI) merger (bergabungnya) tiga bank syariah yakni BSM, BRIS dan BNISyariah dapat memperkuat posisi bank tersebut, terutama secara nasional.

Diketahui, usai diresmikan kini total aset BSI mencapai Rp 240 triliun rupiah. Dana pihak ketiga sebesar Rp 210 triliun dan total pembiayaan sebesar Rp 157 triliun. BSI memiliki 1200 kantor cabang dan kini menjadi 7 besar bank di Indonesia.

"Dari sisi permodalan pasti meningkat. Kemudian, asetnya juga pasti akan lebih besar dengan adanya penggabungan. Biaya operasional dan belanja modalnya bisa lebih efisien, dan bisa ditekan," ujar Rustam saat dihubungi Dialeksis.com, Jumat (5/2/2021).

Ia melanjutkan, kondisi ini merupakan peluang bagi masyarakat karena dengan modal yang lebih besar dan efisien, BSI bisa membangun ekonomi di sektor UMKM, retail, dan lainnya.

"Apalagi kultur masyarakat Aceh yang memang lebih islami. Maka fungsi pembiayaan atau kredit kepada masyarakat melalui BSI bisa lebih luas. Tentu, itu bisa berdampak mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh menjadi lebih baik," ungkap Rustam.

Pengamat ekonomi itu berujar, terlebih Aceh sudah menerapkan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS), mergernya tiga bank syariah menjadi BSI dianggap sudah sejalan dan dapat memperkuat dunia usaha perbankan dan implementasi ekonomi syariah di Aceh. 

"Kehadiran BSI ini saya pikir merupakan sesuatu yang signifikan dalam merekonstruksi fondasi struktur ekonomi Aceh yang lebih atraktif dalam menopang pertumbuhan ekonomi di Aceh ke depan. Ini juga senapas dan sejalan dengan pilihan dan kultur masyarakat Aceh yang sangat islami dan telah berkomitmen memilih model syariah sebagai pedoman lembaga keuangan yang beroperasi di daerah ini," ungkap Rustam.

Ia melanjutkan, sekarang semuaya tergantung bagaimana pihak bank dapat membuka akses bagi masyarakat yang butuh pembiayaan bank, termasuk dari BSI ini.

"Kita berharap, idealnya bisa lebih baik ya. Kalau pinjaman bisa lebih baik, bisa lebih besar, bisa diperluas, tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah ini," ujar Rustam.

"Ketika ada pembiayaan, ada kredit, tentu membuat putaran roda ekonomi lebih bergerak, usaha-usaha UMKM, sektor riil ekonom yang ada di sektor pertanian, perdagangan, peternakan, perikanan, dapat lebih berkembang. Dan, ini secara kumulatif bisa menggenjot akselerasi pertumbuhan ekonomi Aceh ke depan," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda