kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / BPBA Bahas TTX Hadapi Ancaman Gempa dan Tsunami

BPBA Bahas TTX Hadapi Ancaman Gempa dan Tsunami

Kamis, 22 November 2018 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: BPBA

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) bersama SKPA duduk bersama membahas Skenario TTX (Table Top Exercise) Gempa dan Tsunami, Rabu (21/11) bertempat di Aula lantai dua BPBA, Banda Aceh. 

Diskusi dihadiri oleh Pusdalops BPBA, Pusdalops BPBD, Satpol-PP-WH, Dinas perhubungan, BMKG, KODAM IM, POLDA, BASARNAS, Dinas Kesehatan, DAMKAR, Dinas Sosial, RAPI dan forum PRB Aceh. 

TTX adalah salah satu metode dalam pelatihan yang bertujuan untuk melakukan pendalaman dan klarifikasi serta verifikasi terhadap produk perencanaan kedaruratan yang kita miliki. Metode latihan ini menggunakan metode diskusi yang mendalam berdasarkan skenario permasalahan yang telah dirancang oleh Tim Perancang. Skenario yang dikembangkan adalah ancaman bencana gempa bumi dan tsunami.

Pada kesempatan ini BPBA bermaksud mengajak seluruh SKPA terlibat dalam hal jalur evakuasi masyarakat yakni dalam mengendalikan arah evakuasi dan mengontrol keamanan ketika evakuasi tengah diupayakan agar evakuasi berjalan efektif dan efisien sampai ke titik evakuasi akhir (TEA) yang telah ditetapkan. Ada 4 TEA di Banda aceh yakni Stadion Lhong Raya (Kecamatan Bandaraya), komplek tvri (Kecamatan Darul imarah), Kecamatan Kroeng Barona Jaya, Kayee Leu Kecamatan Ingin Jaya. 

Kepala Pelaksana BPBA, H. T. Ahmad Dadek berharap dengan adanya diskusi ini akan jelas ke depan peran masing-masing SKPA dalam proses evakuasi ketika bencana terjadi. Point utama nya adalah selamatkan diri terlebih dahulu yakni penyelamatan diri dengan melakukan segitiga kehidupan. 

"Masyarakat akan merasa aman hanya dengan melihat petugas berseragam bersiaga dan bersiap di jalan-jalan untuk memandu evakuasi ketika bencana terjadi. Mereka akan berfikir bahwa negara ini ada yang menjaganya," jelas Dadek. 

Beliau juga mengatakan jika skenario TTX ini sudah rampung dan efisien maka akan diujicoba pada tanggal 26 November 2018 nanti yakni pada agenda rutin Pusdalops BPBA membunyikan sirene Tsunami tepat pada pukul 10 pagi tiap tanggal 26 tiap bulannya. 

Adapun skenario +1 sampai +5 menit pasca gempa adalah Kepala Pelaksana (Kalak) BPBA memastikan kesiapan penyelamatan alat dan perangkat Pusdalops. Selanjutnya beliau akan memastikan pemandu evakuasi mandiri (Dishub, Polda, TNI, Satpol PP, SAR, RAPI, Tagana, BPBD, Damkar, Forum PRB, Media cetak dan elektronik). Seterusnya Pusdalops memastikan dengan BMKG terkait informasi awal gempa terjadi. Setelah BMKG menganalisa gempa maka memberikan informasi ke pada Kalak BPBA maka beliaupun mengintruksikan aktivasi sirene kepada petugas Pusdalops atau petugas piket pada hari tersebut. (HJ) 

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda