Beranda / Berita / Aceh / Boyong Camat dan Kepala Dinas Ke Medan, DPP Demokrat Diminta Tegur Muzakkar A Gani

Boyong Camat dan Kepala Dinas Ke Medan, DPP Demokrat Diminta Tegur Muzakkar A Gani

Sabtu, 30 Juli 2022 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak

Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Bupati Bireuen Muzakkar A Gani ikut membawa (memboyong-red) para Kepala Dinas (SKPK), dan para Camat ke Kota Medan, Sumatera Utara pada Jumat (29/7/2022) sore. 

Di sisa masa kepemimpinanya yang tinggal menghitung hari, orang nomor satu di Kabupaten Bireuen ini memboyong kepala Dinas maupun para Camat Ke Medan ialah untuk mengelar kegiatan Perpisahan akhir masa jabatan sebagai Bupati Bireuen yang dilangsungkan di salah satu Coffee/Restoran di Medan.

"Ada dua agenda Pak Bupati Muzakkar di Medan, Paginya menandatanggani MOU dengan Institut Kesehatan Helvetia Medan. Pada malamnya mengelar perpisahan dengan jajaran Kadis dan Para Camat disebuah Caffee di Medan," kata salah satu kadis kepada Dialeksis.com yang tidak mau ditulis namanya, Sabtu (30/7/2022).

Apa yang dilakukan Bupati Bireuen Muzakkar A Gani yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Demokrat Aceh menimbulkan opini publik yang beragam di Kabupaten Bireuen.

Hal ini tak lain disebabkan, di satu sisi Muzakkar mendeklarasikan Bireuen sebagai Kota Santri yang notabenenya seharusnya ada kegiatan bernuasa Islami menyambut 1 Muharram 1444 Hijriah.

Namun realita di lapangan justru Bupati Bireuen Muzakkar A Gani membuat perpisahan di Kota Medan bertepatan dengan Tahun Baru Islam.

Perpisahan ini bukan hanya perpisahan gratis, namun ada Bunggong Jaroe (Hadiah) yang diserahkan oleh Kepala Dinas maupun Camat kepada Bupati Bireuen Muzakkar A Gani.

"Sebagai hadiah terakhir untuk Bupati. Kita ikut mengumpulkan uang Rp2 Juta rupiah yang dikoordinir oleh Asisten, Sementara Para camat dikoodinir oleh Koorcam," sebut salah satu Kadis saat ditemui Dialeksis.com usai Shalat Jumat (29/7/2022) di Mesjid Sultan Jeumpa.

Sementara itu, Pemerhati Bireuen yang juga salah satu tokoh masyarakat Bireuen, Abdul Manan Isda mengungkapkan apa yang dilakukan oleh Bupati Bireuen Muzakkar A Gani terkesan tidak mendukung pedagang lokal yang ada di Bireuen.

Di satu sisi, di tengah upaya Pemerintah menghidupkan kembali pelaku usaha lokal yang ada di daerah, malah Bupati Bireuen terkesan menghabiskan uang keluar Aceh dengan membuat kegiatan di Medan.

"Ini contoh yang tidak sehat yang dilakukan oleh Kepala Daerah. Jelang akhir kepemimpinan seharusnya seorang kepala daerah harus meninggalkan kesan yang baik kepada masyarakat, Nah ini justru berbalik. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat sudah selayaknya menegur Bupati Bireuen Muzakkar A Gani karena beliau dari Partai Demokrat," kata Abdul Manan Isda saat dimintai tanggapan oleh Dialeksis.com.

Sebut Abdul Manan, jika seorang Kepala Daerah loyal dan peka terhadap geliat pelaku usaha Bireuen tak mestinya kegiatan perpisahan dilaksanakan diluar daerah.

"Kalau seperti ini yang dilakukan oleh Pak Bupati Muzakkar tentu akan menibulkan kesan tidak baik di mata masyarakat. Ini akan berpenggaruh pada Partai juga," sebutnya.

Seharusnya, kata dia, karena berasal dari partai mengusung jargon Berkoalisi dengan rakyat. Kesan-kesan yang menimbulkan event yang tidak baik di mata masyarakat harus dihindari.

"Untuk itu, kita minta DPD maupun DPP Partai Demokrat dapat menenggur Bupati Bireuen Muzakkar A Gani," pinta Manan Isda.

Protes yang lain akibat Muzakkar A Gani memboyong kepala Dinas dan camat Ke Medan untuk kegiatan perpisahan akhir masa jabatan sebagai Bupati Bireuen juga mengema di media sosial (Medsos). Hal ini seperti terlihat di cuitan status Facebook @Aboen Bireuen, ia menulis

"Sang Kota Santri perayaan 1 Muharram hideh i midan geu meu acara ," tulis Aboen Bireuen.

Cuitan nada sindiran juga diunggah di akun Fb @Adli Fadli, ia menulis "Akhir Masa Jabatan, Shoping Rame2 Ke MEDAN, Meudeh Geu Pakat Eselon 4 Sidroe#"

Hingga berita ini diunggah, Dialeksis.com belum mendapat tanggapan dari Bupati Bireuen Muzakkar A Gani, dihubungi melalui seluler tak diangkat.(Fajri Bugak)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda