Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam di Krueng Keureuto Aceh Utara
Font: Ukuran: - +
Reporter : Gita
![](https://dialeksis.com/images/web/2025/02/d42e14e4-ca6d-4549-a028-8ef2a4483725.jpeg)
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Seorang anak usial 10 tahun bernama Farhan Maulana, ditemukan tidak bernyawa di Krueng Keureuto area Desa Rawa, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara. 9 Februari 2025, sore.
Kapolres Aceh Utara AKBP Nanang Indra Bakti, melalui Kapolsek Lhoksukon AKP Syahrizal, mengatakan pada pukul 16.00 Wib. Korban berama sang adik dan teman-temannya berenang ke sungai.
"Korban turun ke sungai untuk mandi. Namun, korban berenang terlalu ke tengah dan mencapai bagian yang lebih dalam. Hal ini menyebabkan korban kesulitan dan mulai tenggelam. Sempat meminta pertolongan, korban akhirnya tidak dapat menyelamatkan diri," ungkap Kapolsek AKP Syahrizal.
Melihat kejadian tersebut, adik korban segera berlari pulang untuk memberitahukan kepada orang tuanya. Sekitar pukul 17.10 WIB, ayah korban, bersama warga setempat, langsung menuju sungai untuk melakukan pencarian. Setelah hampir satu jam pencarian, pada pukul 18.00 WIB, korban berhasil ditemukan namun kondisi tidak bernyawa.
Kemudian jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk segera dilakukan prosesi fardhu kifayah.
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya, terutama saat bermain di sekitar sungai atau perairan yang berisiko.
Kapolsek Lhoksukon AKP Syahrizal menyampaikan bahwa penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya bermain di sungai tanpa pengawasan orang dewasa.
“Kami mengimbau kepada para orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya ketika bermain di sekitar sungai atau tempat-tempat yang berisiko. Selain itu, perlu diberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai bahaya bermain di perairan yang dalam. Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa di masa mendatang,” ujar AKP Syahrizal.
Pihak kepolisian juga mendorong masyarakat untuk memberikan edukasi kepada anak-anak terkait keselamatan di lingkungan air serta segera bertindak jika melihat anak-anak bermain di lokasi yang berbahaya. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali dan keselamatan anak-anak tetap terjaga.
Berita Populer
![KNPI](https://dialeksis.com/images/web/2025/02/ULtah-dialeksis-(1).jpg)
![utu](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(16).jpg)
![dispora](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(13).jpg)
![DPKA](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(5).jpg)
![DSI](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(2).jpg)
![dinas pangan](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/ULtah-dialeksis.jpg)
![BPMA](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(17).jpg)
![T.heri](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(9).jpg)
![unimal](https://dialeksis.com/images/web/2025/01/Black-and-Yellow-Simple-Webinar-Event-Instagram-Post-(8).jpg)