Beranda / Berita / Aceh / BMKG, Waspada Kebakaran Hutan dan Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Termasuk Aceh

BMKG, Waspada Kebakaran Hutan dan Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Termasuk Aceh

Sabtu, 12 Agustus 2023 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca terkait potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta hujan lebat yang mungkin disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia pada hari ini.

Menurut informasi yang dikutip dari situs resmi BMKG, wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami karhutla adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Dalam keterangannya, BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi karhutla dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang melibatkan api atau pembakaran lahan.

Selain itu, BMKG juga memperingatkan mengenai kemungkinan terjadinya hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah. Kondisi cuaca ini dapat memberikan dampak terhadap lingkungan dan keamanan masyarakat, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. 

Di sisi lain, BMKG menyampaikan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir, yakni di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua.

Terdapat beberapa wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang, yakni Aceh, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara. 

Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan operasi teknologi modifikasi cuaca selama beberapa tahun terakhir telah menjadi solusi permanen dalam upaya pengendalian bencana karhutla di Indonesia.

Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN, Budi Harsoyo, dalam keterangan pers pada Kamis, 10 Agustus 2023, mengatakan fenomena El Nino yang terjadi tahun ini berpotensi mengakibatkan bencana karhutla lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya. 

"Sejak April operasi teknologi modifikasi cuaca tahun ini dilakukan secara simultan di sejumlah provinsi rawan bencana karhutla, baik untuk tujuan pembasahan lahan gambut maupun memadamkan karhutla," jelasnya.

 
Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda