BMKG: Satu Titik Panas Bertahan di Dataran Tinggi Aceh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menyebut, satu titik panas bertahan yang terpantau satelit berada di wilayah dataran tinggi Aceh.
"Pagi ini, sama seperti kemarin (Rabu, 14/3) sore. Yakni satu titik panas terdeteksi di Aceh," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Aceh, Zakaria di Aceh Besar, Kamis.
Dia mengatakan, satu titik panas tersebut bertahan karena terpantau berada di lokasi yang sama yaitu pada bujur Timur 970.412 dan lintang Utara 47.264.
Lokasi ini berada di Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, merupakan daerah dataran tinggi di Aceh wilayah Tengah yang penghasil kopi jenis arabika dan robusta dengan kualitas ekspor.
Satelit menyebutkan satu titik panas yang terdeteksi ini memiliki tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan sebesar 54 persen.
"Tingkat persentasenya, memang belum menunjukkan dugaan kebakaran baik hutan atau lahan. Yang patut diduga sebagai titik api, bila tingkat kepercayaan telah mencapai 71 hingga 89 persen," katanya.
"Kita ketahui bersama bahwa Bener Meriah, iklimnya berhawa sejuk. Makanya tidak cuma di sana, tetapi daerah lain di Aceh agar tetap waspada kebakaran," terang Zakaria.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya pernah mengatakan, akan memperketat pengawasan di wilayah Aceh dan Kalimantan Selatan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.
"Saya memang harus hati-hati, sekarang berarti menjaga Aceh dan Kalsel (Kalimantan Selatan). Selama ini saya hanya berpikir menjaga Riau, Sumsel (Sumatera Selatan)," kata Siti.
"Sumsel memang kami sering jaga, Kalbar (Kalimantan Barat) juga kami jaga. Tapi di awal-awal Aceh sama Sumsel saya luput. Saya akan perhatikan," ujar Siti. (Antara)