BMKG Catat 593 Gempabumi Terjadi di Aceh Selama Januari-Juni 2024
Font: Ukuran: - +
Reporter : Biyu
Infografis kejadian gempabumi di Aceh selama periode Januari-Juni 2024. [Foto: Instagram/@stageof.acehbesar]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - BMKG, Stasiun Geofisika Aceh Besar mencatat 593 kejadian gempabumi di wilayah Aceh dengan kekuatan (Magnitudo) dan kedalaman yang bervariasi selam periode Januari-Juni 2024.
Hal ini diungkapkan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, S.Si, M.Sc dalam keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Kamis (4/7/2024).
"Gempabumi yang terjadi di Aceh didominasi dengan gempabumi berkekuatan magnitudo kurang dari 3 (M<3) sebanyak 403 gempabumi dan kekuatan Magnitudo 3 hingga kurang dari 5 ( 3≤M<5) sebanyak 188 gempabumi," rinci Andi.
Dirinya memaparkan, berdasarkan kedalamannya, Aceh didominasi oleh gempabumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer (D < 60 km) sebanyak 550 kejadian. Kejadian gempabumi dengan kedalaman menengah dengan kedalaman 60 hingga kurang dari 300 kilometer (60 km ≤ D < 300 km) sebanyak 43 gempabumi.
"Jika berdasarkan laporan instansi terkait serta masyarakat, maka kami mencatat terdapat 22 gempabumi yang dirasakan sepanjang Januari-Juni tahun 2024," sebut Andi.
Ia juga mengungkapkan, kejadian gempabumi terbesar yang dirasakan bermagnitudo 6,2 di Pantai Barat Aceh pada tanggal 28 Mei 2024, dimana skala dampaknya mencapai IV MMI, yang artinya pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Dari peta seismisitas wilayah Aceh pada periode Januari-Juni tahun 2024 menunjukkan bahwa wilayah Patahan Sumatera segmen Aceh yang terletak di sepanjang wilayah Aceh Besar hingga Pidie merupakan wilayah dengan tingkat keaktifan gempabumi (seismisitas) tinggi.
"Dengan keaktifan gempabumi di wilayah Aceh yang tinggi, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, bersikap tenang, tidak panik dan tidak terpancing oleh informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pesan Andi.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar itu juga mengajak masyarakat meningkatkan kapasitasnya untuk menghadapi ancaman bahaya gempabumi.
"Pastikan sumber informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarluaskan dibeberapa kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tandas Andi. [by]